Pesawat Murah Rawan Kecelakaan? Ini Kata KNKT

Pasca-jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, Menteri Perhubungan Ignatius Jonan mengambil keputusan mengejutkan.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 25 Jan 2015, 13:22 WIB
Ilustrasi Pesawat AirAsia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Pasca-jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, Menteri Perhubungan Ignatius Jonan mengambil keputusan mengejutkan. Dirinya berencana membekukan penerbangan berbiaya murah atau yang dikenal sebagai low cost carrier (LCC).

Namun banyak yang menyayangkan keputusan tersebut. Ada pula yang menyatakan, keselamatan penerbangan tak ada hubungannya sama sekali dengan LCC. Seperti diungkapkan seorang investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono.

"Kami belum pernah menemukan Kecelakaan pesawat karena LCC," kata Soerjanto dalam dialog Bukan Cari Kambing Hitam Selamatkan Penerbangan Nasional di jakarta, Minggu (25/1/2015).

"LCC itu sederhana seperti Avanza, dan Garuda kayak Marcedez, nggak ada yang salah dengan LCC," tutur dia.

Selain soal LCC, Soerjanto turut angkat bicara soal pesawat tua yang masih digunakan beberapa maskapai penerbangan komersial nasional. Sama seperti LCC, kata dia, pesawat tua sebenarnya tak selalu berhubungan dengan keselamatan terbang.

"Tak ada satupun kecelakaan di Indonesia karena pesawat tua. Sepanjang dirawat sesuai regulasi yang berlaku nggak ada masalah," tandas Soerjanto. (Ndy/Mut)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya