Liputan6.com, London- Memiliki bayi yang gemuk mungkin menggemaskan namun hati-hati, ada risiko kesehatan mengintai dibaliknya. Bayi yang berat badannya meningkat secara drastis dalam tiga bulan pertama kehidupannya lebih rentan terkena asma suatu hari nanti.
Menurut peneliti, kenaikan berat badan yang melonjak secara cepat dapat menyebabkan perkembangan abnormla pada paru-paru serta sistem kekebalan tubuhnya. Sehingga, dokter maupun perawat yang memeriksa pertumbuhan bayi perlu mengingatkan sang ibu jika terjadi lonjakan signifikan berat badan bayi.
"Penelitian kami menerangkan ada hubungan antara bayi yang memiliki kenaikan berat badan cepat dalam tiga bulan pertama kehidupan dengan peningkatan risiko asma di kemudian hari," terang peneliti utama dokter Agnes Sonnenschein-van der Voort dari Bristol University.
Advertisement
Seperti dilansir laman Mirror, Senin (26/1/2015) kesimpulan tersebut didapatkan berdasarkan analisis terhadap 10.000 bayi yang datanya terdapat di University of Bristol.
Menanggapi hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology ini, direktur penelitian asma di Inggris, Samantha Walker mengungkapkan pentingnya mendapati gambaran lebih jelas antara kedua hal ini.