Ahok: Keterlaluan, Saya Dikerjain...

Ahok menilai ada pihak-pihak tak bertanggung jawab yang membuat Jakarta kembali tergenang.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 26 Jan 2015, 09:51 WIB
Pada tahun 2004 Basuki Tjahaja Purnama terjun ke dunia politik dan bergabung di bawah bendera Partai Perhimpunan Indonesia Baru (Partai PIB) sebagai ketua DPC Kabupaten Belitung Timur (Dok.Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa hari ini, Jakarta kembali dikepung genangan. Selain curah hujan yang mulai tinggi, permasalahan drainase juga dianggap menjadi masalah yang belum terselesaikan.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku curiga dengan kondisi ini. Dia menilai ada pihak-pihak tak bertanggung jawab yang membuat Jakarta kembali tergenang.

"Tapi ada yang menurut saya keterlaluan. Saya sudah curiga ini pasti aku dikerjain. Eh benar-benar, bukan suudzon ya, tapi aku merasa aku dikerjain. Kan berapa hari hujan gede nggak ada genangan banyak kan, terus tiba-tiba kemarin saya sudah merasa pagi-pagi nggak tenang. Pasti ada sesuatu. Eh jam 2 sudah mulai banjir sampai sore-malam," ungkap Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (26/1/2015).

Dia langsung melakukan pemeriksaan ke bendung Katulampa dan kondisi air pasang laut. Keduanya menunjukan hal normal. Dalam kamera pengawas yang di pasang di seluruh lokasi pompa juga menunjukan kegiatan yang normal dan semua aktif. Sampai akhirnya, Ahok menemukan jawabannya.

"Pasti ada sesuatu, saya cari (akar masalahnya) dan baru ketemu. Ini betul-betul kurang ajar. Saya mau tanya, logika ya orang, bukan BBSWC (Balai Besar Sungai Wilayah Citarum) tapi kontraktornya mau mengeruk sungai situasi lagi hujan masuk akal nggak, mau masukin alat berat dengan cara menjebol tanggul? Kurang ajar kan," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.

Lokasi penjebolan tanggul itu berada di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara. Tak ayal kondisi ini, menurut Ahok, sempat membuat kawasan Kelapa Gading dan Sunter beberapa waktu lalu tergenang.

"Sekarang gini, kita mau jebolin sesuatu. PU bilang butuh kaji dulu kan, Anda pakai otak nggak kontraktornya. Mau masuk ngeruk, lu jebolin tanggul. Memangnya tanggul nggak pakai semen? Semen bisa kering cepat kan ini musim hujan? Mana mungkin tanggul gitu banyak batu kamu jebolin, ini keterlaluan," tegas dia.

Ahok mengaku, lebih baik tidak ada pengerukan dibanding harus mengorbankan banyak hal seperti itu. Terlebih, pompa di Sunter masih terendam.

"Lebih baik nggak usah dikeruk dong. Memangnya tanggul bisa satu jam selesai bangun? Jakarta kan di bawah laut, pompa di Sunter sampai sekarang juga belum kering. Tanggul mana bisa diperbaiki," tandas Ahok. (Ali/Mut)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya