Hindari Kerugian Masyarakat, Bulog Minta Suntikan Dana

"Dari konsumsi 35 juta ton akan mengurangi potensi kerugian Rp 3,5 triliun. Menekan laju inflasi," tutur Lenny sugihat.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Jan 2015, 13:54 WIB
(FOTO:ANTARA FOTO/Eric Ireng)

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog membutuhkan suntikan dana yang cukup besar untuk tahun ini. Suntikan tersebut untuk menyerap hasil panen dari petani. Dengan langkah penyerapan tersebut diharapkan masyarakat tidak mengalami kerugian.

Direktur Utama Perum Bulog, Lenny sugihat mengungkapkan, dana yang dibutuhkan oleh Bulog sebesar Rp 3 triliun. Dana tersebut diharapkan berasal dari Penanaman Modal Negara (PNM). Bulog saat ini sedang dalam proses pengajuan ke komisi VI DPR RI.

Dengan suntikan tersebut, Bulog bisa membantu masyarakat khususnya menghindari kerugian sebesar Rp 3,5 triliun. Lenny menjelaskan, suntikan tersebut akan dimanfaatkan untuk menyerap beras dan gabah petani. Dengan begitu Bulog bisa menjaga pasokan sehingga kenaikan harga bisa dihindari.

"Pembelian beras petani memberikan surplus Bulog bertambah. Kepastian petani jaminan pasar harga yang wajar," kata Lenny  saat rapat Panitia Kerja PNM, dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Senin (26/1/2015).

Lenny menambahkan, dengan terhindarnya kenaikan harga dapat mengurangi potensi kerugian masyarakat. Jika harga beras naik Rp 100 per liter dengan konsumsi 35 juta ton, maka kerugian bisa mencapai Rp 3,5 triliun.

"Dari konsumsi 35 juta ton akan mengurangi potensi kerugian Rp 3,5 triliun. Menekan laju inflasi. Penyerapan tenaga kerja," tuturnya.

Selain itu, suntikan dana tersebut bisa memperbaiki pendapatan usaha Bulog. Pasalnya, jika Bulog harus berutang Rp 3 triliun ke Bank, maka ada pembayaran bunga 10 persen atau Rp 3 miliar.

"Pendapatan usaha akan meningkat perusahaan lebih fleksibel dalam pengadaan gabah dan beras. Bunga 10 persen dari. Rp 3 triliun," pungkasnya. (Pew/Gdn)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya