Liputan6.com, Canberra - Pada hari nasional Australia, Perdana Menteri (PM) Tony Abbott memberikan penghargaan tertinggi Knight of the Order of Australia kepada suami Ratu Elizabeth, Pangeran Philip. Alih-alih menuai pujian, pasca memberikan penghargaan Abbott malah menuai kritik.
Kritik tersebut mayoritas datang dari kelompok nasionalis yang ingin Australia keluar dari persemakmuran. Bahkan tak tanggung-tanggung kelompok oposisi ini melabeli apa yang dilakukan Abbott adalah tindakan ceroboh.
"Ini merupakan ilusi saat kita memberikan penghargaan tertinggi pada keluarga kerajaan Inggris," sebut pemimpin oposisi Bill Shorten eperti dikutip dari Reuters, Senin (26/1/2015).
Selain Shorten, kritikan keras juga keluar dari mulut jurnalis Senior National Daily, Chris Kenny. Menurut Kenny, Abbott sudah mencoreng hari nasional Australia.
"Ini merupakan langkah ceroboh yang terus dilakukan. Dan ini merupakan perbuatan yang memalukan di hari nasional Australia," sebut Kenny.
Ulah Abbott tersebut bukan cuma menuai kecaman, tapi memicu hal yang lebih buruk lagi menimpa dirinya. Hal itu adalah Abbott harus menerima penurunan tajam popularitasnya.
Meski demikian, tokoh konservatif tersebut tetap bersikukuh di atas pendiriannya. Ia menyebut, Pangeran Philip pantas menerima penghargaan karena pengabidan dan pelayanannya yang luar biasa. Saat ini pun Australia, ditegaskan Abbott, masih sangat membutuhkan Inggris.
"Monarki (Inggris) merupakan bagian penting dari kehidupan Australia sejak 1788," tandas Abbott. (Ger/Riz)
Advertisement