Jenazah Pramugari AirAsia QZ8501 Wanti Setiawati Terindentifikasi

Jenazah penumpang AirAsia QZ8501 Djarot Biantoro dan Wanti Setiawati diidentifikasi melalui metode primer gigi.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 26 Jan 2015, 16:41 WIB
Kabid Dokkes Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Kombes Pol Budiyono dari tim DVI AirAsia QZ8501. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Tim Disaster Victim Identification (DVI) mengungkap identitas 2 jenazah penumpang AirAsia QZ8501 pada hari ke-30 pencarian. Jenazah atas nama Djarot Biantoro dan Wanti Setiawati teridentifikasi melalui metode primer gigi.

Ketua Tim DVI Kombes Pol Dr Budiyono menuturkan, jenazah dengan label nomor B 066 teridentifikasi berdasarkan metode primer gigi yang cocok dengan data dental record yang telah diserahkan oleh dokter gigi yang pernah merawat gigi korban.

Dari keterangan keluarga, korban mempunyai tato gambar bunga di lengan tangan dan masih melekat di tubuh. Berdasarkan data antropologi diketahui jenis kelamin, usia dan tinggi badan. Serta dari properti terdapat jam tangan merek Rolex yang juga masih melekat pada tangan korban.

"Berdasarkan data tersebut, sudah tidak terbantahkan jenazah dengan label nomor B 066 atas nama Djarot Biantoro, jenis kelamin laki-laki, usia 53 tahun, warga Malang Jawa Timur Indonesia," tutur Budiyono didampingi Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono saat konferensi pers di posko Crisis Center, Surabaya, Senin (26/1/2015).

Sedangkan jenazah kedua dengan label nomor B 068 teridentifikasi melalui metode pemeriksaan primer gigi yang cocok antara foto gigi korban dengan panoramik foto korban. Berdasarkan data antropologi diketahui jenis kelamin, usia, serta tinggi badan korban.

"Berdasarkan data tersebut, maka sudah tidak terbantahkan jenazah pramugari dengan label nomor B 066 atas nama Wanti Setiawati, jenis kelamin perempuan, usia 30 tahun, warga Bandung dan sudah diserahkan kepada keluarga dan sudah diberangkatkan menuju daerah asalnya," ucap dia.

Dengan teridentifikasinya 2 korban tersebut, total jenazah yang hingga saat ini sudah berhasil teridentifikasi sebanyak 54. Dengan rincian, berjenis kelamin perempuan sebanyak  33 jenazah, dan 21 jenazah berjenis kelamin laki-laki.

"Dan saat ini tim masih menyisakan 15 jenazah yang saat ini masih dalam proses pendalaman rekonsiliasi," pungkas Budiyono.

Pesawat AirAsia type Airbus A320-200 yang berangkat dari Bandara Internasional Juanda pada Minggu 28 Desember 2014, pukul 05.20 WIB itu seharusnya tiba di Bandara Internasional Changi, Singapura pukul 08.30 WIB, namun hilang kontak pada pukul 06.17 WIB.

Jumlah penumpang terdiri dari 155 orang. Selain itu, ada 2 pilot, 4 pramugari, dan 1 teknisi pesawat. Dengan demikan, ada 162 orang yang berada di pesawat jenis Airbus A320-200 tersebut. Dari total penumpang, pilot dan kru pesawat tersebut, ada sebanyak 156 WNI di dalamnya. Selain itu, ada 3 warga Korea Selatan, 1 Malaysia, 1 Singapura, dan 1 Prancis.

Pesawat AirAsia QZ8501 tersebut dipiloti Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad. (Mvi/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya