Citizen6, Jakarta Di mana pun, membunuh itu dilarang. Namun kedua pasangan ini mungkin sudah putus asa. Mereka berdua menginginkan bayinya yang berusia satu tahun disuntik mati saja. Namun permintaan kedua orang itu ditolak. Dan kasus ini menjadi perbincangan hangat di China.
Menurut laporan CRI, media setempat, bayi laki-laki itu mengalami kerusakan otak parah setelah kecelakaan beberapa waktu lalu. Anak laki-laki pasangan yang tinggal di Anhui ini tidak mampu bernafas sendiri.
"Dia menderita hipoksia, tanpa detak jantung dan napas selama delapan menit. Secara umum, jika lebih dari empat menit hipoksia akan menyebabkan kerusakan otak, " kata Jin Danqun, dokter di rumah sakit Provinsi Anhui yang bertanggung jawab atas perawatan anak itu. Menurut Jin anak kemungkinan sembuhnya sangat kecil.
Xiong Zhengqing, dan istrinya meminta anak itu di euthanasia saja, namun rumah sakit menolak permintaan mereka karena tindakan itu dianggal ilegal.
"Permintaan seperti ini akan ditolak di mana-mana, karena ilegal. Meskipun ia sakit, selama masih hidup, harus ada penghargaan untuk hidupnya, " kata seorang juru bicara dari biro pelayanan publik setempat. Dia menyarankan untuk mengajukan permohonan subsidi program asuransi kesehatan masyarakat.
Sampai saat ini euthanasia dianggap sebagai tindakan pembunuhan namun makin banyak orang yang mengajukan pembuatan undang-undang setelah media ramai memberitakan kasus ini.
November lalu, orang tua di Shaanxi memohon euthanasia untuk putrinya yang berusia empat kanker mata. Ayah gadis itu mengatakan bahwa keluarga tidak tahan lagi melihat dia menderita lebih lama lagi.
Sementara survei terbaru menunjukkan bahwa mayoritas warga China memiliki sikap toleran terhadap praktek euthanasia. Yu Hai, seorang profesor sosiologi di Universitas Fudan di Shanghai melihat bahwa euthanasia belum akan dipraktekkan dalam waktu dekat.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
Advertisement