Buya Syafii: Parpol Belum Dewasa

Buya menyatakan, kedewasaan partai politik tidak ikut campur dalam pemerintahan akan diuji.

oleh Yanuar H diperbarui 27 Jan 2015, 08:47 WIB
Tokoh Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Liputan6.com, Yogyakarta - Tokoh Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif yang juga anggota tim Independent kasus KPK vs Polri menyebut jika konflik tersebut muncul, karena campur tangan partai politik (Parpol). Menurut Buya panggilan akrabnya, partai politik sangat mempengaruhi keputusan Presiden Joko Widodo. Kondisi itu membuat partai politik dinilainya belum dewasa.

"Jokowi sebenarnya baik. Anda tahu posisinya. Dia bukan tokoh ketua partai. Wakil presiden juga begitu. Mereka punya niat baik untuk menciptakan bangsa yang lebih baik dan bermartabat. Persoalannya kan partai politik ini kan yang belum dewasa," ujarnya Senin 26 Januari 2015.

Buya menyatakan, kedewasaan partai politik tidak ikut campur dalam pemerintahan akan diuji. Jika partai pemenang tidak larut dalam pemerintahan maka akan membuat parpol itu dewasa. Namun ia melihat kondisi yang berbeda pada kasus konflik KPK vs Polri.

"Partai politik yang pura-pura tidak akan mencampuri. Tetapi mereka melakukan itu secara massive. Itu yang berbahaya. Kalau partai politik ingin punya masa depan ya. Mereka harus siuman betul secara moral," ujarnya.

Buya berharap, agar presiden dapat terbebas dari pengaruh partai politik dalam melaksanakan tugasnya sebagai kepala negara khususnya menyelesaikan konflik KPK vs Polri. Sebab konflik dua lembaga penegak hukum ini harus segera diakhiri.

"Kita berharap presiden mencermati ini semua. Dan mendapat informasi yang lengkap baru bertindak. Ketegasan itu penting sekali namun yang tidak tergesa-gesa. Konflik KPK vs Polri ini harus cepat diakhiri jika lama akan berbahaya bagi lembaga negara," tutur Buya. (Fathi mahmud)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya