Liputan6.com, Detroit - Seorang ayah tentu harus bertanggung jawab membiayai seluruh keperluan hidup sang anak. Tapi seorang pria asal Detroit, Amerika Serikat, Carnell Alexander justru harus menanggung biaya hidup seorang anak yang bukan buah hatinya.
Betapa terkejut Alexander saat Pemerintah State of Michigan mengirim tagihan dan mengklaim bahwa dirinya menanggung utang US$ 60 ribu atau Rp 748,9 juta. Tagihan itu berasal dari kebutuhan hidup seorang anak kecil yang ternyata bukan putra kandungnya. (kurs: Rp 12.481/US$).
Advertisement
Pada 1991, Alexander harus berurusan dengan polisi karena utang tersebut tanpa merasa pernah meminjam uang pada siapapun. Ternyata pada 1987, mantan kekasihnya membubuhkan nama Alexander sebagai ayah dari anaknya pada formulir bantuan pemerintah.
Bagaimana kelanjutan dari kasus tersebut? Apakah Alexander berhasil membuktikan bahwa anak tersebut bukan putra kandungnya?
Berikut ulasan singkatnya seperti dirangkum dari Oddee.com, Fox News, wxyz.com dan sejumlah sumber lain, Selasa (27/1/2015):
Terima tagihan
Terima tagihan
Pemerintah State of Michigan meminta Carnell Alexander untuk membayar utang senilai US$ 60 ribu atau masuk ke penjara. Alasannya cukup mengejutkan, dia menanggung utang besar atas biaya kehidupan seorang anak laki-laki yang ternyata bukan anaknya.
Alexander tentu melawan karena merasa tidak pernah memiliki anak dari siapapun apalagi harus menanggung biaya hidupnya. Sementara polisi dengan tegas mengatakan, dia menanggung utang besar dan itu menjadi alasan kuat penangkapannya.
Di pengadilan, Alexander tetap memberontak dan mengatakan tidak akan membayar tagihan tersebut. Dia bahkan tidak pernah bertemu dengan anak yang disebut-sebut sebagai putranya tersebut.
Advertisement
Tak boleh lakukan tes DNA
Tak boleh lakukan tes DNA
Di tengah pengadilan yang sangat menggemaskan tersebut, para jaksa bahkan mengatakan terlalu terlambat jika Alexander ingin melakukan tes DNA. Tak mudah kala itu bagi Alexander untuk melakukan tes DNA.
Apalagi Alexander tidak tahu di mana wanita yang mengklaim dia adalah ayah dari anaknya. Kala itu Alexander hanya tamatan sekolah dasar, tak bekerja dan tak punya uang untuk merekrut pengacara.
Tanpa putus asa, Alexander terus menerangkan pada hakim dan jaksa bahwa dirinya benar-benar tak bertanggungjawab atas tagihan tersebut. Dia tidak paham dengan tahapan hukum yang harus dilakukan agar dirinya terbukti benar.
Bukan ayah kandung
Terbukti bukan ayah kandung sang anak
Alexander tak menyerah dan secara kebetulan dia bertemu dengan teman sang mantan kekasih. Dia akhirnya bertemu dengan mantan kekasih dan anaknya serta melakukan tes DNA.
Alangkah beruntungnya Alexander, dia berhasil membuktikan bahwa anak tersebut bukan putera kandungnya. Sang wanita yang tidak disebutkan namanya mengaku bahwa ayah kandung dari anak tersebut masih hidup tapi tak bertanggungjawab.
Meski telah terbukti bukan putra kandungnya, Alexander tetap harus menanggung utang US$ 30 ribu karena nama ayah dalam formulir tertulis atas namanya. Tapi akhirnya Alexander berhasil mendapatkan bantuan hukum untuk menyelesaikan kasus tersebut.
Ibu dari anak tersebut, mantan kekasih Carnell meminta maaf atas tindakannya yang ternyata menjadi masalah besar. Dia mengaku sangat bingung, dan hanya itu cara yang bisa dilakukannya agar mendapatkan bantuan finansial dari pemerintah. (Sis/Ndw)
Advertisement