Medco Raup Rp 24,9 Triliun dari Jualan Gas

PT Medco E&P Indonesia melakukan penandatanganan jual beli gas Blok A, Aceh dan Amandemen PJBG Blok South Sumatera.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Jan 2015, 15:58 WIB
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Medco E&P Indonesia melakukan penandatanganan jual beli gas (PJBG) Blok A, Aceh dan Amandemen PJBG Blok South Sumatera.

Presiden Direktur & CEO MedcoEnergi Lukman Mahfoedz mengatakan, total volume pasokan gas yang ditandatangani mencapai lebih dari 200 triliun british thermal unit (tbtu), setara dengan nilai kontrak penjualan gas lebih dari US$ 2 miliar atau setara Rp 24,9 triliun (kurs Rp 12.465 per US$)

"Penandatanganan dilaksanakan hari ini," kata Lukman di Jakarta, Selasa (27/1/2015).

Menurutnya, PJBG ini merupakan bentuk komitmen Medco untuk terus mengembangkan pasar gas domestik dan memenuhi kebutuhan gas utamanya di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.

PJBG dengan Pertamina adalah untuk gas Blok A untuk memenuhi kebutuhan gas domestik di Aceh dan Sumatera Utara. Pasokan gas ditargetkan akan mulai pada 2017 selama 13 tahun, dengan volume gas sebesar 198 tbtu dan pasokan gas harian sebesar 58 miliar british thermal unit (bbtu) per hari.

"Harga gas yang disepakati adalah US$ 9,45 per juta british thermal unit (mmbtu) pada tie-in point pipa gas Arun Belawan," paparnya.

Kontrak PJBG ini diperkirakan akan memberikan pendapatan kepada pemerintah dan kontraktor PSC sebesar US$ 2 miliar dengan pembagian kepada pemerintah sebesar US$ 492 juta, kepada kontraktor sebesar US$ 209 juta dan juga biaya pengembalian investasi sebesar US$ 1,3 miliar.

Selain itu, anak usaha dari emiten berkode MEDC ini juga menandatangani amandemen PJBG dengan Perusahaan Daerah Mura Energi. PJBG ini merupakan kelanjutan komitmen Perseroan dalam memenuhi kebutuhan gas untuk kelistrikan di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan.

Pada amandemen PJBG ini, Medco E&P akan memasok gas dari Blok South Sumatra dengan total jumlah kontrak sebesar 8.750 bbtu selama periode 11 tahun, dengan jumlah penyerahan harian mencapai 2,5 bbtu per hari.

Perseroan berhasil menaikkan harga gas dari US$ 3 per mmbtu menjadi US$ 6,5 per mmbtu , dengan eskalasi 2,5 persen per tahun. Kontrak ini akan memberikan pendapatan kepada pemerintah dan Kontraktor PSC sebesar US$ 66 juta.

“Dengan adanya PJBG ini, keterkaitan pendapatan perusahaan terhadap perubahan harga minyak akan semakin berkurang karena harga gas ditetapkan tidak bergantung pada harga minyak dunia. Setelah proyek gas Senoro dan Blok A selesai, masing-masing di 2015 dan 2017, maka perbandingan pendapatan MedcoEnergi dari penjualan minyak dan gas akan berkisar 50:50," pungkasnya. (Pew/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya