Liputan6.com, Surabaya - Panglima Armada Barat (Pangarmabar) sekaligus Dansatgas SAR Laksda TNI Widodo akan merekomendasikan ke Panglima TNI Jenderal Moeldoko agar operasi pencarian pesawat AirAsia dihentikan. Hal in lantaran sudah tidak adanya penemuan jenazah dalam 2 hari terakhir.
Kabar ditariknya semua unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) oleh Pangarmabar mendapat tentangan dari pihak keluarga. Mereka meminta operasi tetap dilanjutkan.
Menurut Hariyanto, kakak kandung dari penumpang atas nama Indriyani warga Lasem Jawa Tengah, yang mewakili beberapa keluarga korban mengaku kaget dengan kabar tersebut. Pihak keluarga masih berharap apa pun kondisinya para korban AirAsia harus ditemukan.
"Kalau memang seperti itu, kita akan gunakan cara-cara lain. Bahkan kami berani urunan untuk membayar nelayan setempat dan mengajak teman kami yang bisa menyelam untuk mencari para korban sampai ketemu," kata Hariyanto di posko Crisis Center, Mapolda Jatim, Selasa (27/1/2015).
Mengenai biaya urunan tersebut, pihak AirAsia sudah mengetahuinya. Dan pihak AirAsia bersedia mengganti biaya urunan tersebut. Dan saat ini beberapa dari keluarga korban sudah berangkat ke Jakarta untuk bertemu Kepala Basarnas guna membicarakan mengenai pencarian korban.
"Dua orang dari pihak keluarga sudah ke Jakarta untuk bertemu dengan Kabasarnas. Mereka meminta pihak Basarnas tetap mencari korban. Dan kalau perlu biaya operasional pencarian akan dibayar oleh pihak AirAsia," imbuh Hariyanto.
Saat ditanya mengenai dana asuransi atau kompensasi bagi para korban pesawat nahas tersebut, ia menegaskan bahwasanya pihak keluarga masih berharap jasad para korban bisa segera ditemukan.
Advertisement
"Saya tegaskan bahwa yang kita bicarakan saat ini bukan mengenai dana kompensasi, tapi fokus kita adalah bagaimanapun caranya yang penting korban bisa ketemu," pungkas Hariyanto. (Ali/Ans)