Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tidak ingin memiliki gigi putih yang bisa membuat rasa percaya diri tinggi saat foto maupun tersenyum. Banyak juga yang merasa dirinya lebih menarik dengan gigi putih. Tak heran banyak orang bertana-tanya tentang cara untuk memutihkan gigi.
Menurut dokter gigi estetika, Hilly Gayatri, metode pemutihan gigi bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, pemutihan dilakukan di dokter gigi. "Dokter gigi bisa membuat warna gigi lebih putih hingga 10 tingkat di atas warna gigi asli dan waktu yang diperukan untuk mendapatkan gigi putih relatifdalam waktu singkat," terang Hilly dalam acara Close Up Diamond Attraction di City Plaza, Jakarta, Kamis (29/1/2015).
Dokter gigi estetika memiliki empat variasi cara untuk melakukan hal tersebut yaitu crown, veneer, dent coat dan bleaching. "Semuanya dilakukan oleh dokter gigi sehingga aman, hanya berfungsi memutihkan gigi tanpa berdampak pada gusi," terangnya.
Kedua, cara ini bisa dilakukan di rumah yaitu dengan menggosok gigi dengan pasta gigi yang mengandung silika. "Untuk mendapatkan gigi putih dengan menggosok gigi tidak bisa berlangsung cepat, butuh waktu sekitar empat minggu untuk mengembalikan gigi ke warna putih semula maupun satu tingkat lebih putih," ujar perempuan pemiliki Hilly Dental Salon ini.
Silika merupakan salah satu bahan yang digunakan oleh dokter gigi estetika dalam memutihkan gigi seseorang. Lalu, diterapkan dalam pasta gigi yang dijual bebas. Meskipun sama-sama silika, namun kandungan silika dalam pasta gigi dan metode perawatan gigi oleh dokter gigi berbeda.
"Pasta gigi ber-silika yang beredar di masyarakat itu aman dengan tingkat persentase kandungannya yang tidak tinggi. Oleh karena itu butuh waktu berminggu-minggu agar putih," terangnya.
Perbedaannya, pada waktu dan hasil. Jika menggunakan pasta gigi hanya meningkatkan satu tingkat warna lebih cerah atau mengembalikan ke warna semula, sedangkan dengan metode pemutihan dengan dokter bisa meminta tingkat keputihan seperti apa dengan waktu yang relatif cepat.