Jokowi Tak Kenal 100 Hari Pemerintahan

Seskab Andi Widjajanto menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Jokowi tidak mengenal indikator 100 hari pertama.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 28 Jan 2015, 11:17 WIB
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berpose bersama para Menteri didampingi pasangannya masing-masing, Jakarta, Senin (27/10/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Jokowi-JK genap berumur 100 hari. Namun, Seskab Andi Widjajanto menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Jokowi tidak mengenal indikator itu.

"Presiden, pemerintahan ini tidak mengenal 100 hari. Setiap kementerian, lembaga memiliki target-target jangka pendek yang berbeda-beda. Tidak ada indikator 100 hari dari Presiden," kata Andi Widjajanto di Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Andi menambahkan, ada menteri yang menetapkan target jangka pendek 1 minggu, misalnya Kementerian Sosial, Kemendikbud, dan Kementerian Kesehatan dengan menggulirkan Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Sehat.

Sedang bagi kementerian yang mengurus perizinan, jelas dia, Presiden Jokowi menetapkan target 1 bulan. Ada juga kementerian yang target jangka pendeknya 6 bulan.

Pola kerja Presiden, menurut Andi, tetap akan sama setelah 100 hari, yakni tetap akan sering turun ke lapangan. Demikian juga Presiden Jokowi meminta para menteri untuk lebih sering ke lapangan, bukan di kantor.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya