Liputan6.com, Kuala Lumpur - Sepuluh bulan berlalu, pesawat Malaysia Airlines MH370 tak kunjung ditemukan. Keberadaan burung besi yang terbang dari Bandara Udara Internasional Kuala Lumpur ke Bandara Udara Internasional Beijing serta para penumpangnya masih menjadi misteri.
Departemen Penerbangan Sipil Malaysia dilaporkan akan merilis laporan sementara terkait penyelidikan Malaysia Airlines MH370 pada 7 Maret 2015, sehari sebelum peringatan satu tahun hilangnya pesawat tersebut.
"Akan disampaikan rincian teknis tentang penyelidikan," kata Wakil Menteri Transportasi Aziz Kaprawi Reuters seperti dikutip dari Malay Online, Rabu (28/1/2015).
"Hal ini untuk mematuhi persyaratan dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) agar Malaysia merilis laporan sementara pada peringatan insiden itu," tambah Aziz.
Temuan tim investigasi internasional yang didirikan di April 2014 juga akan dimasukkan dalam laporan.
Tim internasional yang terdiri dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS, Biro Investigasi Kecelakaan Udara Inggris, Departemen Investigasi Kecelakaan Pesawat China, Biro Investigasi Kecelakaan Prancis, Biro Keselamatan Transportasi Australia, produsen pesawat Boeing dan perusahaan komunikasi satelit Inmarsat Inggris.
Malaysia Airlines MH370 menghilang pada 8 Maret 2014 dalam perjalanan dari Bandara Udara Internasional Kuala Lumpur ke Bandara Udara Internasional Ibu Kota Beijing.
Malaysia Airlines MH370 terakhir kali melakukan kontak dengan pengawas lalu lintas udara, kurang dari 1 jam setelah lepas landas. Pesawat Boeing 777-200ER ini mengangkut 12 awak kabin dan 227 penumpang dari 15 negara, kebanyakan di antaranya adalah warga China.
Musibah kembali menimpa maskapai negeri jiran itu pada 17 Juli 2014, pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di atas Ukraina, menewaskan semua 298 orang di dalamnya.
Terakhir, pesawat maskapai Malaysia, AirAsia, yang terbang dari Surabaya ke Singapura jatuh pada 28 Desember 2014. 162 orang di dalamnya tewas. (Tnt/Ein)
Advertisement