Liputan6.com, Jakarta - Setelah Perdana Menteri Inggris David Cameron, kini giliran politikus senior Tom King yang mengkritisi penggunaan layanan perpesanan instan terenkripsi seperti WhatsApp dan Snapchat.
Dalam sebuah debat bertajuk 'Counter-Terrorism and Security Bill', King yang juga sempat menjabat sebagai Menteri Pertahanan Inggris itu bahkan mengeluarkan sebuah pernyataan mengejutkan.
Ia mengatakan bahwa WhatsApp dan Snapchat kerap dimanfaatkan oleh kelompok militan ISIS untuk berkomunikasi dan merencanakan pergerakan mereka.
"Pemahaman saya atas kemajuan pesat ISIS di seluruh Suriah dan Irak adalah karena mereka memiliki sistem komunikasi yang baik. Dan cara mereka untuk melakukan itu salah satunya adalah dengan memanfaatkan dua sistem layanan yang saya sebutkan (WhatsApp dan Snapchat)," ujar King seperti yang dikutip dari laman The Telegraph.
King tidak menjelaskan lebih lanjut dari mana ia mendapatkan dugaan tersebut. Namun menurut kabar yang beredar, ISIS telah mengembangkan teknologi enkripsi sendiri yang mereka manfaatkan untuk berkomunikasi via internet.
Senada dengan King, PM Inggris David Cameron sebelumnya juga sudah mengusulkan pemblokiran layanan aplikasi perpesanan instan yang menggunakan sistem keamanan terenkripsi. Sebab, menurutnya jenis-jenis aplikasi perpesanan instan terenkripsi tidak memungkinkan pihak pemerintah untuk melakukan pengawasan terhadap data pertukaran pesan penggunanya.
"Apakah kita akan membiarkan komunikasi antara dua orang ekstrimis terjadi tanpa kita bisa membacanya? Jawaban saya adalah tidak! Kita harus mengatakan tidak untuk hal itu. Tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah menjaga dan memastikan negara dan rakyatnya aman," ucap Cameron seperti yang dikutip dari laman The Independent.
Cameron bahkan mengatakan jika Partai Konservatif yang dipimpinnya kembali menang dalam Pemilu, pemerintah Inggris akan memperbarui undang-undang dan memberikan keleluasaan terhadap penegak hukum, termasuk untuk melakukan pengawasan terhadap para pengguna layanan berbasis internet. (dhi/dew)
Politikus Inggris: ISIS `Dibantu` WhatsApp dan Snapchat
PM Inggris David Cameron sebelumnya juga sudah mengusulkan pemblokiran layanan aplikasi perpesanan instan terenkripsi.
diperbarui 28 Jan 2015, 16:18 WIBBocah 3 tahun dalam propaganda ISIS
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
350 Farewell Quote Inspiratif untuk Berbagai Momen Perpisahan dengan Orang Tersayang
Cara Menghilangkan Bintitan di Mata: Panduan Lengkap dan Efektif
Menteri KKP: Tak Semua Anak-anak Dapat Susu Ikan di Menu Makan Bergizi Gratis
Siap Antar ke Balai Kota, Ini Kisah Oplet Si Doel Milik Cawagub Jakarta Rano Karno
Real Count Internal Gerindra Banten: Andra-Dimyati Menang di Enam Kabupaten/Kota
6 Rekomendasi Drakor tentang Keluarga yang Penuh Makna, Bikin Anda Terharu
350 Fashion Quote Inspiratif untuk Gaya Berpakaian Anda
350 Quote Bahagia Itu Sederhana yang Menyentuh Hati
Resep Cara Membuat Kentang Balado Pedas Gurih yang Menggugah Selera
Gibran Kunjungi Warga Korban Banjir di Kampung Melayu dan Cawang
Cara Meredakan Sakit Perut: Panduan Lengkap Mengatasi Nyeri Perut
PKS Akui Kemenangan Pramono-Rano Karena Anies Effect: It's a Fact