Basarnas: 92 Jenazah Korban AirAsia Masih Jadi PR

Saat ini operasi pencarian dan evakuasi AirAsia QZ8501 masih dilanjutkan tanpa unsur TNI yang sudah ditarik dari area operasi.

oleh Oscar Ferri diperbarui 28 Jan 2015, 13:24 WIB
Petugas gabungan memindahkan kantong berisi jenazah penumpang AirAsia QZ8501, Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Rabu (8/1/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Operasi pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 telah memasuki hari ke-31. Selain black box atau kotak hitam, yakni Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR), ada 70 jenazah penumpang yang sudah ditemukan, 55 di antaranya sudah berhasil diidentifikasi.

Untuk itu, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan, selanjutnya Basarnas masih menyisakan pekerjaan rumah. Yakni menemukan 92 jenazah penumpang yang tersisa. Diduga sebagian besar jenazah tersebut masih berada di dalam badan pesawat.

"Sampai hari ini total 70 jenazah. Masih ada 92 jenazah yang jadi PR kita. Dan black box sudah ditemukan," kata Bambang di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2015).

‎Pun demikian dengan Tim Disaster Identification Victim (DVI) Polri juga masih bekerja untuk melakukan identifikasi para jenazah penumpang AirAsia QZ8501 yang sudah ditemukan. Fokus pengidentifikasian itu dipusatkan di Jawa Timur, utamanya RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.

"Tim DVI masih kerja, utamanya Polda Jatim‎," ucap Bambang.

Saat ini operasi pencarian dan evakuasi AirAsia QZ8501 masih dilanjutkan tanpa unsur TNI yang sudah ditarik dari area operasi. Karenanya, dalam operasi ‎selama 7 hari ke depan, difokuskan pada radius 25 nautical mile (NM) di area operasi.

"Dalam seminggu operasi kita supaya fokus pada 25 NM. Titik itu masih ada sembilan koordinat dan ditambah titik area yang jadi prioritas," kata Bambang.

Untuk kekuatan operasi, Bambang mengatakan unsur udara melibatkan 2 helikopter dan 2 fix wing dari AirAsia. Lalu unsur laut dengan 4 kapal milik Basarnas, 25 penyelam dari Basarnas Special Group, 20 penyelam dari SKK Migas, dan 15 penyelam tradisional dari Kotawaringin. Kemudian juga diperbantukan 8 ahli salvage dari Batam beserta perlengkapannya.

‎"Kesimpulannnya bukan kekuatan kita melemah," kata Bambang. (Ado/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya