Liputan6.com, Jakarta: Tim Putra Djarum Kudus memastikan diri melangkah ke babak semifinal Superliga 2015 setelah memenangkan pertandingan ketiga hari ini, Rabu (28/1) usai menang telak 5-0 atas Hitachi Jepang. Sebelumnya, Djarum Kudus menang 4-1 atas Suryanaga Surabaya di pertandingan pertama dan Granular Thailand 5-0 di pertandingan kedua.
Son Wan Ho kembali turun sebagai tunggal pertama dan menang dari Ryotaro Mauro 21-14, 23-21. Berry Angriawan yang turun berpasangan dengan Andrei Adistia berhadapan dengan Kazuaki Oshima/Yuki Umino.
Berry/Andrei menang 21-17, 22-20. Ihsan Maulana Mustofa yang turun di partai ketiga memastikan kemenangan Djarum Kudus hari ini setelah mengalahkan Koji Naito 21-16, 21-11.
Djarum Kudus memperbesar keunggulan atas Hitachi Jepang setelah Kevin Sanjaya Sukamuljo/Praveen Jordan menang rubber game dari Flandy Limpele/Yuta Yamasaki 21-14, 14-21, 21-16. Riyanto Subagja yang turun di partai terakhir menang melawan Naohiro Matsukawa 21-16, 21-19.
“Hasil hari ini sudah sesuai perkiraan. Hayom dan Ahsan kami simpan sebagai persiapan untuk menghadapi segala kemungkinan lawan Musica besok,” ujar Fung Permadi saat konferensi pers seusai pertandingan.
Lanjut ke halaman berikutnya---->
Advertisement
Jumpa Musica
Djarum Kudus untuk sementara memuncaki klasemen grup A dan di pertandingan terakhir babak penyisihan grup akan menghadapi tim juara bertahan, Musica Champion Kudus.
“Untuk menghadapi Musica besok, saya masih akan berdiskusi dengan tim pelatih dan melihat kondisi pemain juga. Apakah kita akan fight atau cukup jadi runner-up grup,” tambah Fung.
Di pertandingan hari ini, Djarum Kudus membuat perubahan dalam susunan pemain ganda. Dimana Berry dipasangkan dengan Andrei dan Kevin berpasangan dengan Praveen. Kevin sendiri mengaku tidak masalah dipasangkan dengan siapa saja.
“Dipasangkan dengan siapapun, sama saja. Semua punya kelebihan masing-masing. Fran smashnya tidak mudah mati, sedangkan Praveen punya power dan smash yang tajam. Hari ini sempat kehilangan satu game karena lawan mengubah strategi dan saya banyak melakukan kesalahan sendiri,” tutur pemain kelahiran Banyuwangi, 2 Agustus 1995.
Advertisement