RI Pangkas Produksi Minyak Gara-gara Harga Anjlok

Penurunan harga minyak dunia berpengaruh pada produksi minyak Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 28 Jan 2015, 18:13 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan penurunan harga minyak dunia berpengaruh pada produksi minyak Indonesia.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan, dengan harga minyak di bawah US$ 50 per barel membuat perusahaan pencari minyak atau Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) mengerem kegiatan produksi sehingga mempengaruhi tingkat produksi minyak.

"Melihat perkembangan harga minyak di bawah US$ 50 per barel. Beberapa KKKS menyatakan ada beberapa pengeboran dihentikan," kata Amien di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Menurut Amien, dengan penurunan kegiatan produksi tersebut, ada KKKS yang mengusulakn target produksi yang telah ditetapkan dalam rencana kerja anggaran (Work Plan and Budget/WPnB). Produksi minyak yang realistis saat ini mencapai 810 ribu sampai 825 ribu barel per hari

"Ada yang usulkan untuk mengkaji ulang. Jadi range lifting minyak yang optimis itu 810-825 ribu bph," ungkap Amien.

Amien mengaku SKK Migas telah meminta KKKS untuk mengkaji ulang biaya komponen yang terpengaruh penurunan harga minyak dunia.

"KKKS sedang mengkaji ulang karena memperhatikan turunnya harga minyak," tutupnya. (Pew/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya