Liputan6.com, Jakarta Sukses dalam berkarir belum berarti sempurna bagi seorang istri bila belum memiliki anak. Seorang wanita lulusan sekolah hukum Creighton University dan bekerja sebagai asisten jaksa agung hingga akhirnya menjadi petugas medis di Palang Merah Amerika harus merelakan hidupnya untuk sang buah hati.
Newser, Kamis (29/1/2015), melaporkan, Lisa Swinton McLaughlin yang menikah dengan Mike pada 1999, menghabiskan waktu selama satu dekade menjalani program bayi tabung. Namun, doanya baru dikabulkan tahun lalu. Dia hamil anak kembar.
Anaknya yang lahir prematur begitu sehat. Sayangnya, Tuhan berkata lain. Empat hari setelah kelahirannya, Lisa meninggal karena menderita obstruksi usus yang dikaitkan pada luka caesar.
"Dia ingin memiliki apa yang wanita lain miliki, yaitu anak-anak. Tahun lalu, kami diinformasikan kalau istri saya hamil. Kehamilannya juga lancar meskipun dia memiliki diabetes gestational, namun dia sangat, sangat berhati-hati," kata suaminya, Mike.
Hingga pada 27 Desember, ia melahirkan anaknya melalui operasi caesar. "Kami menamainya Jordan dan Dylan. Mereka prematur tapi sehat. Itu adalah momen paling bahagia dalam hidup saya."
Advertisement
Tapi kabar gembira ini berubah menjadi duka ketika Lisa meninggal pada 4 Januari. "Lisa tentu saja mengharapkan dapat melihat bayi-bayinya tumbuh menjadi dewasa. Tapi tidak ada yang tahu kapan kita meninggal. Tapi sebagai ibunya, sebelum meninggal dia sempat memegang bayi kami dan bilang bahwa dirinya mencintai mereka," ujar Mike sambil meneteskan air mata.
Baca Juga