Mitos dan Risiko Penggunaan Pembersih Vagina

Sebelum Anda membeli sejumlah produk yang memiliki kegunaan membersihkan vagina, ada baiknya memperhatikan mitos dan manfaatnya.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 30 Jan 2015, 13:31 WIB
Jarang mengganti pembalut atau tampon dalam waktu yang lama, infeksi pada vagina, dan kebersihan yang buruk adalah penyebab utama vagina bau

Liputan6.com, Jakarta Douching vagina adalah proses pembersihan intra-vaginal. Biasanya, proses ini meliputi mencuci vagina dengan campuran cuka dan air. Di pasaran banyak sekali produk untuk membersihkan area pribadi seorang wanita dengan kandungan antiseptik, wewangian, dan mampu mengendalikan keringat.

Sebelum Anda membeli sejumlah produk yang memiliki kegunaan seperti itu, ada baiknya untuk memerhatikan mitos, manfaat, beserta risiko yang akan dihadapi seperti dikutip dari situs Health Me Up, pada Jumat (30/1/2015)

Mitos:

1. Douching adalah cara terbaik untuk menyingkirkan bau vagina busuk
2. Douching dapat mencegah penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan
3. Douching dapat mengobati infeksi bakteri
4. Douching adalah bagian dari proses pembersihan yang normal dan memastikan kebersihan vagina.

Mungkin ada sejumlah manfaat dari douching, namun risiko lebih besar pun tak dapat begitu saja dihindari. Berikut risiko penggunaan douching ini.

1. Keseimbangan pH jadi berubah

Douching mengubah keseimbangan pH dan konsentrasi mikroba di vagina. Perubahan ini membuat vagina rentan terhadap infeksi bakteri, yang dapat mulai berkembang biak. Hal ini dapat menyebabkan vaginosis bakteri

2. Penyakit radang panggu

Penyakit radang panggul berkaitan erat dengan infeksi rahim, saluran tuba, dan ovarium. Douching membuat wanita rentan terhadap ini.

3. Komplikasi kehamilan

Douching telah dikaitkan dengan infertilitias. Douching dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik yang terjadi ketika implan embrio berada di luar rahim. Douching juga dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan ebrat rendah.

4. Kanker serviks

Melakukan douching lebih dari sekali dalam seminggu meningkatkan risiko kanker serviks.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya