Arsul PPP: Setujui Budi Gunawan, DPR Oper Bola Panas ke Jokowi

Tak mau disalahkan karena meloloskan Budi Gunawan dalam fit and proper test, DPR mengembalikan keputusan pelantikan kepada Jokowi.

oleh Audrey Santoso diperbarui 30 Jan 2015, 23:53 WIB
Komisi III DPR tengah menggelar rapat (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi III DPR Arsul Sani mengatakan bahwa gesekan di tubuh KPK dan Polri kental dengan unsur politis. Secara pribadi, ia mengaku sebenarnya tak setuju bila DPR melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan.

"Tentu (kasus perseteruan KPK dan Polri) dilihat dari sisi DPR, pasti jawabannya banyak unsur politisasinya. Dalam rapat menjelang fit and proper test Budi Gunawan, Fraksi PPP dan Partai Demokrat menolak hal tersebut. Namun karena yg dipilih suara terbanyak, tentu 8 fraksi yang mendukung yang menang," ulas dia di Hotel Gren Alia, Cikini, Jakarta, Jumat (30/1/2015).

Menurutnya, anggota DPR sebagian besar memang memegang asas praduga tak bersalah menyikapi status hukum Budi Gunawan. Demi menjaga hubungan yang kondusif antarfraksi, ia dan suara minoritas (yang menolak pelantikan Budi Gunawan karena menjadi tersangka) akhirnya setuju melakukan fit and proper test.

"Mengenai status (Budi Gunawan) tersangka, sebagian teman-teman di DPR memegang asas praduga tak bersalah. Ada juga seperti saya, namun pada akhirnya kita setujui daripada DPR yang lagi mesra berantem lagi," kata anggota Fraksi PPP ini.

Seakan tak mau disalahkan rakyat karena telah meloloskan Budi Gunawan dalam fit and proper test, lanjut Arsul, DPR mengembalikan keputusan pelantikan Budi Gunawan kepada Jokowi. Hal yang menuai pro dan kontra tersebut saat ini bagaikan bola panas yang dioper kembali oleh DPR kepada Presiden Jokowi.

"Makanya kalau diliat sekarang, DPR khususnya Komisi III diam kepada publik, dan menyerahkan keputusan akhir ke Presiden" jelas dia. (Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya