Janji Jokowi kepada Petani Ngawi

"Kalau ada yang main dengan petani, kalau itu distributor, saya akan minta Pak Kapolda ambil itu orang," ucap Jokowi.

oleh Sugeng Triono diperbarui 31 Jan 2015, 14:38 WIB
Ilustrasi Jokowi (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi memerintahkan seluruh aparat penegak hukum untuk menindak tegas distributor pupuk dan benih yang selama ini kerap merugikan petani. Hal ini diucapkan dia di hadapan para petani di Desa Keras Wetan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

"Kalau ada yang main dengan petani, kalau itu distributor, saya akan minta Pak Kapolda ambil itu orang," ucap Jokowi saat memberikan bantuan 850 unit hand tractor dan 337 unit pompa air kepada perwakilan kelompok tani di Desa Keras Wetan, Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (31/1/2015).

Jokowi menjelaskan, salah satu penyebab produksi beras di Indonesia menurun, karena distribusi pupuk dan benih tidak tepat pada waktunya alias terlambat sampai ke petani. Jadi, selain merugikan petani, kelakuan distributor pupuk dan benih nakal juga harus ditindak tegas. Karena akibat kelakuan mereka, program swasembada beras yang telah dicanangkan pemerintah untuk 3 tahun mendatang menjadi terhambat.

"Ini urusan besar, negara Indonesia harus swasembada pangan, kita juga harus berdulat pangan, itu targetnya," tutur dia.

Untuk itu, Jokowi yang didampingi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya langsung menginstruksikan agar sistem lelang pengadaan pupuk dan benih dihilangkan. Sistem ini nantinya akan diganti dengan metode penunjukan langsung. Dengan begitu petani bisa langsung memanfaatkan pupuk dan benih untuk keperluan pertanian mereka.

"Karena tidak mau lagi kita yang namanya impor beras, impor gula, impor kedelai. Sawah kita, kebun kita banyak sekali," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Tujuan kita target kita 3 tahun sudah harus swasembada beras, perkiraan saya 2 tahun sudah bisa. Kita berikan itu tidak cuma-cuma supaya produksinya harus naik, bukan turun," pungkas Jokowi. (Ndy/Sss)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya