Keluarga Menangis Terima 4 Bagian Tubuh Korban AirAsia

Keluarga korban AirAsia menangis setelah melihat untuk terakhir kalinya jasad korban yang rata-rata sudah tidak utuh.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 31 Jan 2015, 20:23 WIB
Keluarga Terima 4 Bagian Tubuh Korban AirAsia Usai Identifikasi (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Empat bagian tubuh (body part) korban pesawat AirAsia QZ8501 yang berhasil diidentifikasi diserahkan langsung ke pihak keluarga hari ini. Penyerahan dilakukan perusahaan AirAsia setelah menerima 4 bagian tubuh itu dari Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri sekitar pukul 15.00 WIB.

Pantauan Liputan6.com di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur, keluarga korban menangis setelah melihat untuk terakhir kalinya jasad korban yang rata-rata sudah tidak utuh.

Usai prosesi penyerahan, keluarga dan bagian tubuh korban langsung diberangkatkan menuju daerah asal masing-masing.

Body part pertama yang diberangkatkan atas nama Nanang Priyo Widodo, jenis kelamin laki-laki, usia 44 tahun, asal Malang Jawa Timur, warga negara Indonesia.

Body part kedua atas nama Donna Indah Nurwatie, jenis kelamin perempuan, usia 39 tahun, asal Malang Jawa Timur, Warga negara Indonesia. Donna merupakan ibu kandung korban bernama Gusti Ayu Made Keisha Putri dan Gusti Ayu Putriyana Permata yang teridentifikasi Tim DVI pada hari ke-34 kemarin.

Body part ketiga atas nama Adrian Fernando, jenis kelamin laki-laki, usia 13 tahun, warga Petemon Kota Surabaya, warga negara Indonesia.

Body part keempat atas nama Viona Florensa Abraham, jenis kelamin perempuan, usia 19 tahun, asal Maluku, warga negara Indonesia.

Dengan diidentifikasi dan diserahkannya keempat body part tersebut, total keseluruhan jasad yang berhasil diidentifikasi dan sudah diserahkan ke keluarga 64. Saat ini ada 12 body part lagi yang masih dalam proses pendalaman rekonsiliasi. 6 Di antara body part itu berjenis kelamin laki-laki dan 6 lainnya perempuan.

Ketua Tim DVI Polri Kombes Pol Budiyono mengatakan, pihaknya saat ini sudah tidak menggunakan istilah jenazah. "Kami sepakat menggunakan istilah body part karena kebanyakan korban yang kami terima sudah tidak utuh lagi," ujar Budiyono. (Sun/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya