Di dua laga terakhir di kompetisi Liga Premier, bertandang ke kandang West Bromwich Albion (Sabtu, 25 April) dan menjamu Everton (Minggu, 3 Mei), Sunderland tampil tanpa kiper utamanya, Craig Gordon. Muncul spekulasi jika The Black Cats—julukan Sunderland—enggan untuk menurunkan Gordon. Lho, kenapa?
Andaikata Gordon tampil di laga lawan The Baggies, artinya ia telah tampil bersama Sunderland sebanyak 50 kali (pertandingan), jumlah yang memicu klausul otomatis yang membuat The Black Cats harus membayar fee (bonus) sebesar 330 ribu pound (sekitar Rp 5,2 miliar) kepada mantan klub Gordon, Hearts.
Gordon diboyong Roy Keane (saat itu masih menjadi manajer) dari Hearts pada 7 Agustus 2007, dengan fee transfer yang bakal menjadi rekor baru di persepakbolaan Inggris, yaitu dengan total nilai sebesar sembilan juta pound, yang terdiri dari tujuh juta pound yang dibayar di muka plus dua juta pound yang bakal tergantung dari jumlah penampilan Gordon di Stadum of Lights.
Chairman Klub, Niall Quinn dengan tegas membantah spekulasi tersebut. “Ada suara-suara yang menyatakan Craig (Gordon) tidak bermain disebabkan ia telah mencapai jumlah 49 pertandingan dan klub tidak mau melunasi pembayaran (bonus) kepada mantan klubnya. Tidak ada seorang pun dari kami yang tahu jika ia (Gordon) telah bermain sebanyak 49 partai,” tegas Quinn seperti yang dikatakannya kepada Sunderland Echo.
Menurut Quinn, absennya Gordon di laga lawan West Brom dan kemudian Everton, murni disebabkan cedera lutut yang dialaminya. Konfirmasi yang diamini manajer tim, Ricky Sbragia. “Saya bahkan tidak tahu apa-apa soal itu (jumlah 49 partai dan pembayaran fee kepada Hearts). Yang saya ketahui, saya begitu gembira ketika Craig datang, meski terlambat. Saat itu ia mengakui jika ia mempunyai masalah dengan lututnya,” tandas Sbragia.
Menurut Sbragia, pihaknya harus berhati-hati menyiasati cedera lutut yang mendera Gordon. Sebab, bisa jadi, kalau dipaksakan akan membuatnya absen panjang sampai akhir musim. “Cederanya mirip dengan Teemu Tainio. Jadi, kami harus merawat dan terus memeriksanya dari satu minggu ke minggu berikutnya. Saat Tainio didekap cedera tersebut, kami sempat memperkirakan jika ia bakal absen sampai akhir mujsim. Namun, ternyata, proses recovery-nya berjalan cepat. Mudah-mudahan itu pun terjadi pada Craig (Gordon),” pungkas Sbragia.
Andaikata Gordon tampil di laga lawan The Baggies, artinya ia telah tampil bersama Sunderland sebanyak 50 kali (pertandingan), jumlah yang memicu klausul otomatis yang membuat The Black Cats harus membayar fee (bonus) sebesar 330 ribu pound (sekitar Rp 5,2 miliar) kepada mantan klub Gordon, Hearts.
Gordon diboyong Roy Keane (saat itu masih menjadi manajer) dari Hearts pada 7 Agustus 2007, dengan fee transfer yang bakal menjadi rekor baru di persepakbolaan Inggris, yaitu dengan total nilai sebesar sembilan juta pound, yang terdiri dari tujuh juta pound yang dibayar di muka plus dua juta pound yang bakal tergantung dari jumlah penampilan Gordon di Stadum of Lights.
Chairman Klub, Niall Quinn dengan tegas membantah spekulasi tersebut. “Ada suara-suara yang menyatakan Craig (Gordon) tidak bermain disebabkan ia telah mencapai jumlah 49 pertandingan dan klub tidak mau melunasi pembayaran (bonus) kepada mantan klubnya. Tidak ada seorang pun dari kami yang tahu jika ia (Gordon) telah bermain sebanyak 49 partai,” tegas Quinn seperti yang dikatakannya kepada Sunderland Echo.
Menurut Quinn, absennya Gordon di laga lawan West Brom dan kemudian Everton, murni disebabkan cedera lutut yang dialaminya. Konfirmasi yang diamini manajer tim, Ricky Sbragia. “Saya bahkan tidak tahu apa-apa soal itu (jumlah 49 partai dan pembayaran fee kepada Hearts). Yang saya ketahui, saya begitu gembira ketika Craig datang, meski terlambat. Saat itu ia mengakui jika ia mempunyai masalah dengan lututnya,” tandas Sbragia.
Menurut Sbragia, pihaknya harus berhati-hati menyiasati cedera lutut yang mendera Gordon. Sebab, bisa jadi, kalau dipaksakan akan membuatnya absen panjang sampai akhir musim. “Cederanya mirip dengan Teemu Tainio. Jadi, kami harus merawat dan terus memeriksanya dari satu minggu ke minggu berikutnya. Saat Tainio didekap cedera tersebut, kami sempat memperkirakan jika ia bakal absen sampai akhir mujsim. Namun, ternyata, proses recovery-nya berjalan cepat. Mudah-mudahan itu pun terjadi pada Craig (Gordon),” pungkas Sbragia.