Liputan6.com, Serang - Curah hujan diprediksi akan meningkat hingga akhir Februari 2015. Hal ini membuat sejumlah daerah di wilayah Banten Selatan, Kabupaten Lebak, dan Pandeglang waspada terhadap bencana banjir dan longsor.
"Daerah terdampak (bencana) menurun, tapi (daerah) rawan bencana menambah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Komari di ruangannya, Senin (2/2/2015).
Wilayah rawan banjir di Provinsi Banten berada di Kabupaten Serang sebanyak 21 kecamatan, Kota Serang 4 kecamatan, Kota Tangsel 5 kecamatan, Kabupaten Tangerang 22 kecamatan, Kota Tangerang 13 kecamatan, Kabupaten Lebak 16 kecamatan, Kabupaten Pandeglang 21 kecamatan, dan Kota Cilegon 7 kecamatan.
Berdasarkan data terbaru dari BPBD Banten, ada sejumlah wilayah di Kabupaten Tangerang yang terendam banjir dengan rata-rata 50 cm. Wilayah tersebut adalah Paku Aji, Sepatan, Pasar Kemis, Teluk Naga, dan Babakan Asem.
Di Kabupaten Serang seperti Kelurahan Kasemen, Margaluyu, Sentul, banjir merendam rumah 53 KK dengan ketinggian air rata-rata 40 centimeter. Sedangkan di Carenang merendam 20 hektare lahan sawah yang usia tanamnya baru 1 bulan.
"Secara umum kebencanaan di Banten kelihatannya tidak terjadi eskalasi yang tinggi. Menyebabkan bencana banjir dan longsor tidak tinggi," terang dia.
Sedangkan bencana longsor di Kota Cilegon terletak di 2 Kecamatan. Yaitu Kecamatan Pulomerak dan Purwakarta. Kabupaten Serang 2 kecamatan, yakni Bojonegara dan Cikeusal.
Kabupaten Lebak 24 kecamatan, seperti Cipanas, Muncang, Cibeber, dan Bayah. Kabupaten Pandeglang terdapat 3 kecamatan. Yaitu Kecamatan Pandeglang, Cadasari, dan Mandalawangi.
"Lebih ditentukan struktur tanah, secara umum Lebak-Pandeglang tanahnya labil. Mengapa sekarang teridentifikasi rawan longsor bertambah, karena memang beberapa wilayah hutan sedang dilakukan penggantian tanaman," jelas Komari.
Menurut Komari, curah hujan diprediksi akan terus meningkat hingga akhir Februari. Sehingga wilayah Banten selatan sangat rawan bencana banjir dan tanah longsor. Karena air hujan tak tertampung dengan baik ke dalam tanah, sehingga mengakibatkan pergerakan tanah.
"BPBD kabupaten/kota dalam posisi siaga, bahkan sudah mendirikan tenda," tukas Komari. (Ali/Mut)
Musim Hujan, 109 Kecamatan di Banten Rawan Banjir dan Longsor
BPBD menyatakan secara umum kebencanaan di Banten tidak terjadi eskalasi tinggi.
diperbarui 02 Feb 2015, 12:32 WIBBeberapa warga memindahkan bahan baku pembuatan oncom, di Kampung Candulan, Gondrong Petir, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Jum'at (23/01/2015). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dishub Tilang Bus Tak Laik Jalan di Terminal Lebak Bulus Jaksel
Penjual Bungeoppang Si Camilan Berbentuk Ikan Khas Korea Selatan Makin Langka di Negara Asalnya
Top 3: Pembayaran Pakai QRIS Tak Kena PPN
Pembesut Software Mata-Mata Pegasus Terbukti Bersalah Retas 1.400 Pengguna WhatsApp
Top 3 Islami: 1 Dosa yang Membuat Ibadah Sia-Sia di Hari Kiamat, Cara Dapat Rezeki Tak Diduga Berdasar Al-Qur'an
Cuaca Hari Ini Senin 23 Desember 2024: Langit Pagi Jabodetabek Mayoritas Berawan
Cara Agar Kendaraan Tetap Optimal Saat Liburan Nataru, Berikut Tipsnya
4 Syarat Utama Pemberian MPASI pada Bayi, Salah Satunya Tepat Waktu
Menjajal Konsep All You Can Eat Restoran Autentik Thailand di Jakarta, Bisa Panggang Daging Sesukanya
Benci Sekolah hingga Jualan HP, Ini Kisah Sukses Pendiri Zerodha Nikhil Kamath
Pasar Kripto Koreksi, Arus Keluar ETF Bitcoin Capai Rp 10.9 Triliun dalam Sehari
Rayakan Malam Tahun Baru di Ketinggian, Ini 5 Rekomendasi Gunung bagi Pendaki Pemula