Mobil Listrik Belum Prioritas, Pindad Enggan Produksi Komponennya

PT Pindad (Persero) menyatakan enggan memproduksi motor penggerak yang biasa dicangkokkan pada mobil listrik.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 02 Feb 2015, 17:50 WIB
PT. Pindad melakukan sejumlah kerjasama dengan produsen Internasional dalam pengembangan Turret System kendaraan tempur.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pindad (Persero) menyatakan enggan memproduksi motor penggerak yang biasa dicangkokkan pada mobil listrik. Alasannya pasar mobil listrik di Indonesia sangat kecil, terutama karena belum adanya arah kebijakan yang jelas dari pemerintah.

Direktur Utama Pindad, Silmi Karim mengungkapkan, produksi mobil listrik membutuhkan satu sistem yang kompleks termasuk untuk pembuatan komponen mesin atau motor penggeraknya. Apalagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) industri dan manufaktur alutsista ini kesulitan dalam memasarkan motor penggerak khusus mobil listrik.

"Jadi tidak bisa hanya membuat, tapi juga harus bisa memasarkan. Nah masalahnya mobil listrik nggak ada order, lalu ngapain kita produksi motor penggeraknya. Ditambah lagi kebijakan dari pemerintah belum jelas soal mobil listrik. Tapi produksi motor penggerak buat kereta api masih jalan," terang dia saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/2/2015).

Alasan lain Pindad ogah memproduksi motor penggerak mobil listrik, kata Silmi, karena budaya dari orang Indonesia. Dia menilai, orang-orang Indonesia sangat gengsi bila mengendarai mobil listrik.

"Kalau nggak ada yang beli, saya nggak mau masuk ke situ. Mending buat produksi senjata yang jelas-jelas ada yang beli. Kendaraan itu sistemnya kompleks, menyangkut budaya di satu negara," tegas dia.

Silmi mengaku, kehadiran mobil listrik secara massal di Indonesia membutuhkan waktu dan kebijakan jelas dari pemerintah. "Mobil listrik menurut saya masih perlu waktu. Intinya kami punya kemampuan, tapi butuh kejelasan," pungkasnya. (Fik/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya