Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2015 mengalami deflasi sebesar 0,24 persen.
Kepala BPS Suryamin mengatakan ada beberapa hal yang menjadi penyebab utama deflasi ini. Pertama yaitu penurunan harga BBM yang diumumkan oleh pemerintah sebanyak dua kali pada bulan lalu.
"Penyembab utama deflasi, pertama pemerintah mengeluarkan kebijakan penuran harga bensin yang turun pada Januari sebanyak 2 kali. Penurunan harga bensin premium terjadi seluruh 82 kota, andilnya -0,71 persen," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Senin (2/2/2015).
Kedua yaitu cabai merah yang memberikan andil -0,22 persen dengan terjadi penurunan harga sebesar 24 persen. Penurunan ini disebabkan oleh pasokan dari komoditas tersebut yang mulai meningkat akibat adanya panen di beberapa wilayah.
"Terjadi penurunan harga di 24 kota IHK, penurunan tertinggi terjadi di Merauke," lanjutnya.
Ketiga, penurunan harga tarif dalam kota dengan andil -0,07 persen dan terjadi perubahan harga 2,2 persen. Tapi hanya terjadi penurunan harga hanya di 22 kota, seperti di Ternate sebesar 17 persen, Sukabumi sebesar 13 persen.
"Coba kalau turun di semua 82 kota itu, maka inflasinya itu bisa turun. Masih ada yang belum menurunkan," kata dia.
Keempat, sumbangan dari tarif angkatan udara dengan andil sebesar -0,072 persen. Ini karena terjadi karena penurunan minat angkutan udara yang terjadi di 36 kota. Penurunan tertinggi terjadi di Sorong, Lampung dan Tangerang masing-masing sebesar 30 persen.
"Kelima, penurunan harga cabai rawit dengan andil sebesar -0,06 persen. Perubahan harga 5,7 persen. Karena pasokan cabai mulai meningkat. Di sentra-sentra produksi mulai panen. Penurunan di Jayapura 65 persen," jelasnya.
Dan keenam solar dengan andil -0,02 persen. "Perubahan harga 8,08 persen. Dan ini terjadi penurunan solar di seluruh kota IHK. Nah, kalo angkutan kota, belum semua," tandasnya. (Dny/Nrm)
6 Pemicu RI Deflasi 0,24% di Januari 2015
Kepala BPS Suryamin mengatakan ada beberapa hal yang menjadi penyebab utama deflasi ini.
Diperbarui 02 Feb 2015, 15:36 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/730570/original/032142200_1409544734-BPS-20140901-Johan.jpg)
Ilustrasi BPS (Liputan6.com/Johan Fatzry)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Resep Salad Buah Segar untuk Berbuka Puasa, Sehat dan Lezat
Cara Daftar Mudik Gratis AirNav Indonesia 2025, Tersedia 3.000 Tiket Kereta Api ke 3 Kota Ini
Menaker Fokus Kawal Pemenuhan JKP dan JHT Karyawan Sritex Terdampak PHK
Ide Bisnis Minuman Segar Magic Water yang lagi Viral di TikTok, Modal Irit Datang Cuan di Bulan Ramadhan
Bacaan Doa Sholat 5 Waktu, Lengkap dari Niat Sampai Salam
Banjir Jakarta Mulai Surut, Warga Rawajati Bersihkan Rumah dari Lumpur
Operasi Modifikasi Cuaca Berhasil, Kepala BNPB: Hujan Tidak Turun dan Banjir Surut
Saksikan FTV Kisah Nyata Ramadan di Indosiar, Rabu 5 Maret Via Live Streaming Pukul 15.30 WIB
Cara Daftar Mudik Gratis KAI 2025, Perhatikan Syarat dan Jadwal Keberangkatan
Resep Sambal Goreng Kentang untuk Lebaran, Ini Tips Penyimpanan Agar Tak Mudah Basi
Bos Waskita Karya Curhat Punya Utang ke Bank, Vendor Rekanan, hingga Pajak, Nilainya Bikin Geleng-geleng
3 WNA Mendaki Gunung Rinjani Secara Ilegal, Didenda Rp6 Juta dan Blacklist 5 Tahun