Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengeluarkan pernyataan akan mengizinkan mobil pribadi melintasi jalur bus transjakarta. Ide itu lantas menuai pro dan kontra.
Dinas Perhubungan DKI mengaku belum melakukan kajian terhadap rencana tersebut. "Belum ada (kajian)," ungkap Kepala Bidang Angkutan Darat Dishub DKI Emanuel Kristanto saat dihubungi, Jakarta, Senin (2/2/2015).
Hanya, bila pria yang akrab disapa Ahok ini serius dengan wacananya itu, pihaknya akan segera membuat kajian. Yang terpenting, kata Emanuel, rencana itu tak berbenturan dengan peraturan yang ada. "Masih dilihat, memungkinkan atau tidak dari lihat aturan," ucap dia.
Ahok sebelumnya secara tiba-tiba mengungkapkan rencananya untuk mengizinkan mobil pribadi melintasi busway. Hal itu akan dilakukan jika koridor jalur transjakarta telah ditinggikan.
"Saya akan me-launching satu ide, kalau semua koridornya ditinggikan, boleh masuk busway (jalur bus transjakarta)," kata Ahok itu di Balaikota Jakarta.
Namun, memasuki jalur busway ternyata ada syaratnya. Ahok mengatakan, setiap pengendara yang memaksa masuk jalur Transjakarta harus membayar tarif Rp 50 ribu. Jika ternyata banyak yang masuk jalur busway dan menyebabkan Transjakarta tersendat, tarifnya akan dinaikkan menjadi Rp 100 ribu-Rp 200 ribu.
"Kalau kamu kira-kira mau gaya, sok kaya, mau nyolong jalur bus boleh (bayar) Rp 200 ribu. Masih kaya juga, naikkan lagi Rp 500 ribu," tegas Ahok.
Caranya seperti masuk gerbang tol. Pengendara diwajibkan menempelkan kartu pembayaran elektronic atau e-money ke alat yang disediakan di halte Transjakarta. "Anda harus tempelkan e-money. Sehingga saat dia masuk, dipotong Rp 50 ribu," kata Ahok.
Pengamat Transportasi dari Universitas Indonesia (UI) Alvin Syah menilai ide Ahok memang cukup menarik, namun tak bijaksana. Sebab akan mengambil 'hak jalan' bagi bus angkutan umum.
"Menarik sih. Tapi itu menyalahi konsep dasar. Namanya busway berarti jalur khusus bus untuk mempersingkat waktu tempuh dan tak terganggu kendaraan lain. Kurang bijak. Nggak ada poinnya," tegas Alvin.
Menurut dia, mempersilakan mobil pribadi masuk jalur Transjakarta hanya bersifat parsial dalam menuntaskan kemacetan Ibukota. Juga lemah untuk menimbulkan efek jera bagi pengendara mobil yang bandel masuk busway.
"Kurang bijaksana rencana itu, apapun alasannya. Jalur khusus bus itu, nggak untuk mobil pribadi," tukas Alvin. (Ali/Yus)
Dishub DKI Belum Kaji Rencana Ahok Izinkan Mobil Lintasi Busway
Jika Ahok serius dengan wacana itu, Dishub DKI akan segera melakukan kajian.
diperbarui 02 Feb 2015, 17:19 WIBBeberapa kendaraan pribadi terlihat memasuki jalur busway yang sedang menerapkan sistem lawan arus (contraflow), Jakarta, Rabu (4/6/14). (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Doa Bisa Mengubah Takdir jadi Lebih Baik, Ini Bacaan Doa dan Amalan yang Diajurkan
Tangis Histeris Ibu, Ini Permintaan Khusus Ayah Siswi MI Korban Pembunuhan di Banyuwangi
5 Gunung Api Indonesia Berstatus Siaga, Kenali Potensi Bahaya dan Langkah Antisipasi
Habib Novel Bagikan Amalan Penyembuh 99 Penyakit dan Masalah dari Rasulullah, Bacaannya Pendek
Polisi Periksa 10 Saksi dalam Kasus Pembunuhan Siswi MI di Banyuwangi
Korlantas Polri Ungkap Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang
3 Hal yang Harus Diperbaiki Timnas Indonesia Jelang Lawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Hari Toleransi Internasional, Simak Rekomendasi Film Tentang Toleransi
Jumat Curhat, Duduk Santai Polisi Dengar Curhatan Warga soal Ragam Masalah
4 KO Terbaik ONE Friday Fights 87, Petarung 17 Tahun Petik Kemenangan di Debut
Ini Langkah Imigrasi Balikpapan Bangun Komunikasi dengan Media Massa
Peran Vital Perusahaan Mid-Market dalam Ekosistem Bisnis Global