Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP), Susi Pudjiastuti mengaku, kebijakan yang dibuatnya kerap mendapat protes dari pemerintah daerah (pemda). Hal itu dikarenakan, kebijakan Susi dianggap kerap kali bersinggungan dengan kebijakan pemerintah daerah.
"Kepala daerah ada yang komentar kenapa Bu Susi intervensi otonomi daerah. Sebenarnya tidak," katanya di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Senin (2/2/2015).
Sebagaimana diketahui, baru 100 hari Susi menjabat, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah melahirkan beberapa kebijakan. Antara lain, pelarangan bongkar muat di atas laut (transhipment), pembatasan kuota BBM, pelarangan penangkapan ikan menggunakan cangkrang atau pukat harimau, serta pengiriman lobster bertelur dan di bawah 200 gram.
Menurut Susi, langkah itu dilakukan sesuai dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjadikan laut sebagai masa depan bangsa.
"Jangan salahkan kami yang menjalankan tugas. Jangan dianggap kami tawar-menawar, melakukan tugas," papar Susi.
Mantan Bos Susi Air itu pun menegaskan tidak akan memberikan anggaran untuk program pemerintah daerah jika ketentuannya tidak dituruti. Pasalnya, kebijakan tersebut hanya untuk mendorong supaya perikanan di Tanah Air terus berkembang dan berkelanjutan.
"Program kami untuk perikanan berkelanjutan, kalau daerah ini tidak berkelanjutkan akan saya alihkan ke wilayah lain," tandas Susi Pudjiastuti. (Amd/Gdn)
Dituding Intervensi Otonomi Daerah, Ini Kilah Menteri Susi
"Jangan salahkan kami yang menjalankan tugas. Jangan dianggap kami tawar-menawar, melakukan tugas," papar Menteri Susi.
diperbarui 02 Feb 2015, 19:27 WIBMenteri Susi Pudjiastuti saat menghadiri Refleksi Tahun 2014 dan Outlook 2015, Jakarta, Senin (5/1/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ikhtilaf Para Ulama tentang Asal Usul Penamaan Bulan Rajab
Makan Bergizi Gratis Dimulai Besok, 4 SPPG di Jakarta Siapkan Menu untuk 12.054 Siswa
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Gresik Petrokimia Beri Jakarta Pertamina Enduro Kekalahan Kedua
Akhiri Dominasi Thailand, Vietnam Juara Piala AFF 2024
Seputar Tren Perawatan Kecantikan Polinukleotida, Pengganti Filler dan Botox yang Dianggap Ketinggalan Zaman
Aksi Mahasiswa Bandung: Buka 2025 dengan Luapan Kemarahan ke Pejabat Hedon
Polres Pemalang Pastikan Pengusutan Kasus Penipuan Penerimaan Polri Profesional, Pelaku Ditahan
Exco PSSI Ucap Terima Kasih STY dan Sebut Sang Pelatih Timnas Indonesia sebagai Bagian Sejarah, Sinyal Apa?
Menkomdigi Tegaskan Seluruh Sekolah di Daerah 3T Harus Dapat Akses Internet
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Sabina Altynbekova Sakit Kepala, Yogya Falcons Tak Berdaya Lawan Bandung bjb Tandamata
Candi Prambanan Dikunjungi 167 Ribu Orang periode Libur Natal dan Tahun Baru
Wujudkan Langkah Nyata Menuju Generasi Emas Indonesia 2045, Program Makan Bergizi Gratis Siap Dimulai