Gaji Murah, Jateng Jadi Lokasi yang Pas Buat Kawasan Industri

Gaji buruh di Jawa Tengah hanya separuh dari Jabodetabek.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 03 Feb 2015, 15:20 WIB
PT Jababeka bahkan sudah membebaskan 600 hektare (ha) lahan di Kendal, Jawa Tengah sebagai lahan kawasan industri.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masukan dari Direktur Utama (Dirut) Jababeka Setyono Djuandi Darmono soal rencana pembangunan kawasan industri di Indonesia.

Dalam pertemuan itu, Setyono mengusulkan agar pabrik-pabrik yang sudah sukses beroperasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) diimbau direlokasi ke daerah-daerah.
 

Salah satu daerah yang dinilai sebagai lokasi yang pas untuk membangun kawasan industri adalah Jawa Tengah. Pasalnya, gaji buruh di Jawa Tengah relatif lebih rendah dibanding Jabodetabek sehingga akan menguntungkan investor.

"Gaji di Jawa Tengah kan separuh di Jabodetabek," kata Setyono usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Rendahnya upah di daerah tersebut juga menjadi alasan Jababeka membangun kawasan industri di Kendal, Jawa Tengah. Dalam proyek ini, Jababeka menggandeng perusahaan asal Singapura, Semba Corp. Kawasan industri ini bisa menjadi lokasi alternatif untuk relokasi pabrik yang berada di Jabodetabek.

"Harga tanahnya separuh, gajinya juga kurang dari separuh, dan infrastrukturnya cukup bagus di Jawa Tengah. Itu salah satu contoh, ya kalau yang lain, di luar pulau itu harus ada kelebihan-kelebihan apa yang bisa ditawarkan kepada investor," tuturnya.

Untuk konsep kawasan industrinya, dia mengusulkan agar memakai konsep One City One Factory  seperti yang diterapkan di Jaba beka. Di mana di lokasi tersebut, terdapat 2.000 pabrik dari 30 negara. Dengan bermodalkan 2.000 pabrik, itu sudah cukup untuk mengembangkan satu kota baru.

"Seperti perusahaan boneka barbie yang tenaga kerjanya 15 ribu. Kalau dipindahkan ke Kendal, langsung dia punya supply chain-nya itu kan pindah semua. Jadi bisa jadi kota boneka," paparnya. (Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya