Liputan6.com, New York - Merekrut para pelamar kerja biasanya menjadi aktivitas rumit dan proses pengambilan keputusan yang sulit. Tapi itu semua tidak berlaku bagi CEO Bluemercury, Marla Malcolm Beck yang terkenal sebagai `queen of the seven-minute interview`.
Mengutip laman Business Insider, Rabu (3/2/2015), bos perusahaan ritel produk kecantikan mewah ini dapat mengambil keputusan merekrut atau menolak pelamar kerja hanya dalam tujuh menit proses wawancara.
Advertisement
"Saya hanya melakukan wawancara kerja sekitar tujuh hingga sepuluh menit. Saya memiliki kerangka dasar wawancara tentang kemampuan, minat kerja dan sesuai atau tidaknya seorang pelamar kerja dengan jabatan yang diinginkannya," terang Beck.
Dia mengaku memiliki dapat menguji kemampuan pelamar kerja hanya dalam dua menit berdasarkan apa yang telah dikerjakannya. Untuk mengetahuinya, dia sering melempar pertanyaan seperti, apa dampak terbesar yang telah kamu berikan pada perusahaan sebelumnya.
"Pertanyaan itu sangat penting untuk mengetahui bagaimana seseorang merasa memiliki proyek yang dilakukannya. Dan Anda bisa mengetahui dari apa yang dia certiakan, apakah mereka melakukan proyek dengan baik atau hanya mengerjakannya tanpa rasa memiliki," tutur Beck.
Lantas untuk menentukan apakah sang pelamar kerja benar-benar menginginkan pekerjaan di perusahaan tersebut, Beck sudah menyediakan pertanyaan yang berbeda. Dia hanya menanyakan visi sang pelamar kerja lima hingga 10 tahun ke depan.
"Jawabannya akan memberikan banyak informasi tentang kreativitas dan aspirasinya. Jika Anda terlihat sangat berambisi mencapai suatu visi, itu berarti Anda ingin belajar, dan jika ingin belajar, berarti Anda bisa melakukan pekerjaan apapun," pungkasnya.
Terakhir, untuk mengetahui apakah pelamar kerja cocok dengan pekerjaan yang dilamar, dia hanya membaca surat lamaran pekerjaannya. Dari situ, dia dapat menilai berbagai pengalaman kerja sang pelamar. (Sis/Ndw)