Keluyuran Saat Jam Sekolah, Siswi Terjaring Razia Berontak

Razia yang dilakukan Satpol PP ini dilakukan untuk menjaring pelajar dan PNS di Jakarta saat jam sekolah dan jam kerja.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 03 Feb 2015, 15:49 WIB
Sejumlah siswi terjaring razia saat sedang asyik makan di sebuah mall di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (3/2/2015). (Liputan6.com/Ahmad Roamdoni)

Liputan6.com, Jakarta - Satpol PP Jakarta Selatan melakukan giat operasi dengan merazia pelajar yang kedapatan keluyuran saat jam sekolah. Tak hanya itu, operasi juga dilakukan untuk mencari PNS nakal yang tidak dinas di jam kerja. Razia dilakukan di beberapa pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta Selatan.

Razia awalnya dilakukan di pusat perbelanjaan Gandaria City. Belasan Satpol PP langsung masuk ke dalam mall mencari pelajar dan PNS. Banyaknya petugas yang datang menjadi pusat perhatian para pengunjung mall.

Satpol PP akhirnya menemukan 4 siswi yang sedang asyik makan di salah satu restoran di lantai 3 mall. Pelajar yang masih menggunakan seragam putih abu-abu itu hanya bisa terdiam saat petugas menghampiri mereka.

Petugas lalu melakukan pendataan terhadap seluruh pelajar sambil menundukan kepala, menghindari sorotan kamera sejumlah awak media. Mereka sempat marah dan berontak lantaran awak media terus menyorot ke wajah mereka.

"Sudah dong, kan gue bilang sudah. Gue telepon bokap gue nih," teriak salah seorang siswi sambil tetap menutupi wajahnya, Jakarta, Selasa (3/2/015).

Petugas lalu melanjutkan razia ke tempat lainnya. Petugas mendapati seorang siswi yang baru saja masuk ke sebuah toko buku. Petugas lalu menghampiri siswi yang jalan sendirian ini dan meminta identitasnya.

Siswi yang diketahui bernama Bela ini mengaku sudah pulang sekolah. Meski belum pukul 15.00 WIB, siswi yang masih mengenakan seragam putih abu-abu itu mengaku pulang lebih awal dari biasanya.

"Ini memang pulang cepat, terus saya mau ke sini mau cari buku buat persiapan ujian," kilah dia.

Razia dilakukan kembali ke Blok M Square. Di sini, petugas mendapati lebih banyak lagi pelajar. Tak kurang dari 21 pelajar terjaring razia. Mereka diberi peringatan dan imbauan agar tidak lagi yang berkeliaran mengenakan baju seragam.

Namun, hingga razia berakhir tidak ada satu pun PNS yang terjaring razia kali ini. Petugas hanya menemukan pelajar.

Sementara Wali Kota Jakarta Selatan Syamsudin Noor mengatakan, razia ini dilakukan untuk menertibkan para pelajar dan terutama para PNS agar menggunakan waktu sesuai tanggungjawabnya. Untuk pelajar, mereka akan didata lalu dilaporkan kepada pihak sekolah untuk mendapat pembinaan.

"Kita lihat suka ada di lapangan ada pelajar yang bisa menimbulkan dampak negatif, dia ketemu pihak lain bisa menimbulkan tawuran," jelas Syamsudin.

Semantera bagi PNS yang kedapatan keluyuran saat jam kerja akan didata dan diberi peringatan, agar tidak menggunakan waktu kerja untuk melaksanakan kegiatan lain. Terlebih, mereka akan mendapat gaji jauh lebih besar melalui Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) statis.

"Peringatan 2 kali, ketiga sanksi sesuai berat ringannya kesalahan yang dibuat. Kita kategorikan ringan, apakah itu sedang atau berat. Dia (PNS) sudah diberikan sanksi tapi masih juga melakukan nanti akan diberikan berat. Dipotong juga nanti TKD dinamisnya. Hitung-hitungannya nanti TKD lah," tandas Syamsudin. (Rmn/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya