Petral Mainkan Biaya Angkut Bikin Harga Elpiji Mahal

Menurut Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, Pertamina lebih memilih menggunakan Freight on Board sebagai acuan membeli elpiji.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Feb 2015, 18:35 WIB
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menyatakan, Pertamina Energy Trading (Petral) Ltd  banyak bermain dalam ongkos angkut impor elpiji.

Dwi mengatakan, permainan ongkos angkut yang dilakukan anak usaha Pertamina tersebut membuat harga beli elpiji dari Petral lebih mahal.

"Untuk elpiji tadinya dengan Petral Freight-nya 68 dolar per ton," kata Dwi,  dalam rapat kerja, Rancangan Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBN) 2015 dengan Komisi BII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Menurut Dwi, saat ini Pertamina lebih memilih menggunakan Freight on Board (FoB) sebagai acuan dalam membeli elpiji, harga tersebut lebih murah dan Pertamina menggunakan kapal sendiri agar lebih efisien.

"Dengan mengambil FOB, sambil mengguanakan kapal sendiri 40 an, lewat Pertal itu merka banyak bermain lewat angkutan," tutur Dwi.

Terkait dengan pengadaan Bahan Bakar Minyak (BBM), Dwi mengungkapkan pengadaan BBM  yang sudah dikontrak dengan Petral telah dibatalkan, karena saat ini Pertamina telah menunjuk lembaganya Integrated Supply Change (ISC) untuk pengadaan BBM. Sementara itu, Petral diberi kesempatan mengikuti tender pengadaan BBM tersebut.

"Kami renegosiasi apa yang sudah dikontrak Petral sampai Juni untuk produk, kami renegosia kami minta lagi  ISC untuk renegoasiasi," pungkasnya. (Pew/Ahm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya