Liputan6.com, Jakarta - Seperti yang telah diwartakan sebelumnya, laporan Trend Micro menyebutkan bahwa wilayah Asia, termasuk Indonesia telah menjadi sasaran baru peredaran malware jenis CBT Locker.
Malware dari varian 'ransomware' Cryptolocker ini digunakan para hacker untuk 'menyandera' file-file penting di dalam database komputer pengguna. Setelah itu sang hacker akan meminta uang tebusan untuk membebaskan kembali file milik pengguna yang berhasil mereka sandera.
Yang menjadi pertanyaan adalah: jika komputer sudah kadung terinfeksi CBT Locker, bisakah korban merebut kembali file penting mereka? Atau benarkah hacker akan mengembalikan file yang telah mereka kuasai setelah uang tebusan dibayarkan?
Menurut Trend Micro, korban disarankan untuk tidak tergoda untuk membayar uang tebusan yang diminta hacker. Pasalnya dari berbagai kasus yang terjadi, peluang dikembalikannya file yang disandera oleh hacker tersebut tipis sekali.
Satu-satunya cara terbaik untuk melindungi diri dari ancaman jenis malware CBT Locker adalah melalui pencegahan.
Beberapa langkah yang yang perlu dilakukan pengguna supaya terhindar dari jebakan malware semacam CTB Lockers adalah sebagai berikut:
1. Hindari sembarangan meng-klik tautan-tautan berbahaya saat berselancar di dunia maya.
2. Backup data-data penting ke perangkat lain.
3. Cek terlebih dahulu siapa pengirim email dengan seksama.
4. Cek berulang kali isi dari setiap pesan yang Anda terima.
5. Pastikan software keamanan Anda selalu update.
(dhi/dew)
Advertisement