Liputan6.com, Jakarta - Mantan wakil kepala polisi Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Oegroseno mengungkapkan, pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon kapori tidak sepenuhnya berasal dari Presiden Jokowi. Menurut Oegroseno, nama Budi Gunawan merupakan pilihan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdijatno.
Karena itu, kata Oegroseno, Presiden Jokowi tak bisa disalahkan sepenuhnya bila mengatakan penunjukan Budi telah melalui selektif yang ketat.
Oegroseno menuturkan, dipilihnya nama Budi sebagai calon kapolri ternyata tidak melibatkan Dewan Kebijakan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Polri. Padahal seharusnya, penunjukan calon kapolri melibatkan Wanjakti.
"Biasanya di sana terjadi debat. Dicek semua dan akan diberikan yang terbaik kepada Presiden," ujar Oegroseno di Jakarta, Selasa (3/2/2015).
"Tapi ini kan tidak biasa (dalam pencalonan Budi Gunawan). Ini kan langsung dari Kompolnas dan Menkopolhukam yang melakukan pemilihan. Bagaimana seseorang yang tidak mempunyai database sekali bisa memilih. Jadinya kurang pas," lanjut dia.
Oegroseno, yang merupakan salah satu anggota Tim Independen atau Tim 9 yang dibentuk Presiden Jokowi untuk menuntaskan kisruh KPK dan Polri mengatakan, organisasi Polri sebaiknya tidak di bawah kepentingan politik.
"Organisasi polisi itu organisasi rakyat bukan organisasi politik. Saya akan berteriak keras sekali jika organisasi polisi dibawa ke arah sana," tandas Oegroseno. (Sun/Mut)
Advertisement