Liputan6.com, Jakarta - Pekan Olahraga Nasional (PON) Ke-19 yang digelar di Jawa Barat (Jabar) September tahun depan ternyata menelan banyak biaya. Menurut penuturan Ahmad Heryawan selaku Gubernur Jabar, biaya pelaksanaan PON mencapai sekitar Rp 1,2 triliun.
Angka sebesar itu belum termasuk biaya pembangunan dan perbaikan fasilitas yang dikerjakan tahun ini. Pada 2015 pengeluaran APBD Jabar diperkirakan mencapai Rp 1,36 triliun. Bahkan jumlahnya bisa membengkak menjadi Rp 1,4 triliun.
"Untuk tahun 2016 di waktu penyelenggaraannya pengeluaran berkisar Rp 1,2 triliun. Kalau tahun 2015 Rp 1,4 triliun. Besar bukan?" Kata Ahmad Heryawan atau Aher.
"Rp 1,2 triliun itu untuk pelaksanannya. Kalau sekarang (2015) mencapai sekitar Rp 1,4 triliun yaitu untuk pembangunan sarana dan lainnya. Ini event nasional. Semua provinsi bakal datang ke Jabar. Kita harus persiapkan," tambahnya.
Di sisi lain, Ridwan Kamil selaku Walikota Bandung menyebut pembangunan sarana olahraga di kawasan Jabar tak hanya ditujukan untuk PON saja. Ia ingin pengerjaannya sekaligus dengan pembangunan fasilitas olahraga bertaraf internasional untuk menggelar Asian Games 2018.
"Kita memerlukan anggaran besar karena ini bukan perhelatan daerah. Ini event nasional. Selain itu dua tahun setelah PON (2018) Bandung juga akan menjadi salah satu tempat dilangsungkannya Asian Games. Jadi kita tidak mau kerja dua kali untuk memperbaiki infrastuktur. Kita berusaha semaksimal mungkin untuk membangun venue bertaraf internasional," ucapnya.
PON edisi ke-19 bakal digelar pada 9 hingga 21 September 2016. Nantinya akan ada 43 cabang olahraga yang diperlombakan.
Baca Juga
Advertisement
6 Pemain Brasil yang Hancur di Usia Produktif