Bos Bukalapak.com: e-Commerce Ibarat Ayam yang Bertelur Emas

"Kami ingin menyampaikan kepada pemerintah, e-Commerce itu ibarat ayam yang bertelur emas, jadi jangan sampai `dibunuh`," kata Bukalapak.

oleh Iskandar diperbarui 04 Feb 2015, 13:08 WIB
Foto: Achmad Zaky, CEO Bukalapak.com (Iskandar/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Rencana pemerintah untuk menarik pajak dari bisnis belanja online atau e-Commerce untuk menambah pendapatan negara hingga kini masih menjadi sorotan.

Pelaku bisnis e-Commerce, Bukalapak, mengungkapkan bahwa pihaknya tidak keberatan jika hal tersebut nantinya diterapkan oleh pemerintah.

"Kami tidak keberatan jika pemerintah ingin menarik pajak kepada pelaku e-Commerce. Kami tentunya akan mengikuti aturan jika akhirnya transaksi e-commerce akan dikenakan pajak," kata Achmad Zaky, CEO Bukalapak yang ditemui tim Tekno Liputan6.com, Rabu (4/2/2015) di SCTV Tower, Jakarta.

Bukalapak sebagai perusahaan lokal, lanjut Zaky, ingin menjadi pembayar pajak terbesar di Indonesia. Namun mekanismenya harus dibicarakan terlebih dulu. Jangan sampai pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dibebankan dengan pajak yang besar.

"Bisnis e-Commerce di Indonesia saat ini memang sedang tumbuh-tumbuhnya. Kami ingin menyampaikan pesan kepada pemerintah, e-Commerce itu ibarat ayam yang bertelur emas, jadi jangan sampai `dibunuh`," papar Zaky.

Berkaitan dengan hal ini Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara pun ikut angkat suara terkait rencana tersebut.

Rudiantara menyebutkan bahwa pajak yang ditetapkan bagi e-Commerce harus disesuaikan dengan kondisi pemain bisnis online yang ada di Tanah Air. Ia mengandaikan pajak e-Commerce seperti memegang ikan di air.

"Pajak itu seperti memegang ikan di air, kalau terlalu keras kita pegangnya mati tuh ikan. Tapi jika terlalu longgar lepas tuh ikan," ungkap Rudiantara.

(isk/dhi)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya