Kisah Para Penambang Batu Akik Kalimaya

Ada harga yang harus dibayar untuk kilau sebuah batu kalimaya.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Mei 2015, 18:05 WIB
Seorang pencari batu memperlihatkan batu akik yang di dapat dari sumur sedalam 14 - 20 meter di Desa Cimalimping, Banten, Selasa (14/4/2015). Dengan alat seadanya pencari batu tetap menambang untuk mata pencahariannya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Banten Batu Kalimaya atau umum dikenal juga dengan nama opal merupakan batu dengan percik kilau warna-warni yang cantik. Tak heran bila banyak orang menyukai batu ini. Varian opal yang paling banyak diburu adalah black opal. Batu black opal dipakai oleh penyanyi internasional Taylor Swift dalam perhelatan Grammy Awards 2015.

Salah satu penghasil opal terbesar di dunia adalah Australia. Batu itupun merupakan batu nasional dari negri Kangguru itu. Di Indonesia, batu opal atau kalimaya ini banyak ditambang di wilayah Banten. Untuk menambang batu dengan kemilau indah ini, ada perjuangan yang harus dibayar.

Bagaimana kerasnya usaha yang harus dikeluarkan untuk menambang batu tersebut. Simak di video berikut ini.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya