Menanti Rilis Data Ekonomi, Cermati Enam Saham Pilihan

Rilis data makro ekonomi mulai dari pertumbuhan ekonomi dan cadangan devisa bakal pengaruhi laju IHSG.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Feb 2015, 07:20 WIB
IHSG (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih melanjutkan penguatan dengan catatan target resistance dapat terlampaui pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG selangkah lagi IHSG akan terlepas dari fase konsolidasi. Hal itu terjadi asal target resistance 5.348 telah berhasil digapai dan perlu ditembus sehingga IHSG terkonfirmasi keluar dari fase konsolidasi.

"Terjaganya level support 5.257 juga menunjukkan IHSG masih memiliki kekuatan besar untuk melanjutkan uptren jangka pendek ditunjang oleh aliran dana investor asing, serta rilis data ekonomi seperti cadangan devisa," ujar William dalam ulasannya, Kamis (5/2/2015).

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko melihat potensi koreksi minor di IHSG setelah break all time high di 5.330. Potensi itu sebagai kesempatan akumulasi bagi yang mengikuti kenaikan terakhir.

"IHSG akan berada di level support 5.290-5.205-5.120-5.040 dan resistance 5.385-5.451," tutur Yuganur.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan bergerak menguat di kisaran level 5.260-5.343 pada Kamis pekan ini. Sentimen global yang pengaruhi IHSG antara lain dari Amerika Serikat (AS) akan merilis data markit services PMI Final yang diperkirakan ke level 54,2 dari sebelumnya 53,3.

"Sedangkan dari dalam negeri akan dirilis data pertumbuhan PDB kuartal IV 2014 yang diperkirakan ke level 1,15 persen QoQ dari sebelumnya 2,96 persen QoQ.

Rekomendasi Saham

Yuganur memilih empat saham untuk dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bekasi Fajar Tbk (BEST), dan PT Astra International Tbk (ASII).

Sedangkan William memilih saham ASII, INDF, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) untuk dicermati pelaku pasar. Ia melihat, kalau koreksi minor dalam proses pembentukan medium term tren yang cukup kuat di saham INDF dapat digunakan sebagai kesempatan akumulasi.

Ia merekomendasikan masuk saham INDF di level pertama Rp 7.375, level kedua Rp 7.275, dan cut loss point Rp 7.175.
"Rekomendasi beli dengan trading target Rp 7.700," kata Yuganur. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya