Wujudkan Revolusi Mental, Ini Pesan Menko Puan untuk Diplomat

Menko Puan Maharani menekankan pentingnya peran para diplomat di luar negeri untuk mewujudkan revolusi mental.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 04 Feb 2015, 23:30 WIB
Puan Maharani (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengajak warga Indonesia di luar negeri, terutama para diplomat untuk ikut bergotong royong membangun Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.

"Kita berkumpul bersama para diplomat, wakil terbaik bangsa ini, untuk berdiskusi terkait politik luar negeri, strategi kebijakan luar negeri dan perlunya perubahan mental diplomat Indonesia sebagai perwakilan RI dalam membawa kepentingan Indonesia di luar negeri," kata Puan saat menjadi pembicara kunci dalam rapat kerja bersama para diplomat Indonesia di luar negeri di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (4/2/2015).

Puan menuturkan, pemerintahan Jokowi-JK mengusung sembilan agenda strategis yang dinamakan Nawa Cita. Agenda ini, hanya dapat terwujud jika mendapat dukungan dari seluruh warga negara.

Namun, perubahan mental menjadi faktor yang sangat penting sebelum agenda Nawa Cita ini direalisasikan. Dia menekankan pentingnya peran para diplomat atau perwakilan pemerintah di luar negeri.

"Saya berharap perwakilan Republik Indonesia di luar negeri berperan aktif memperkenalkan dan menjalankan gagasan Revolusi Mental bersama masyarakat Indonesia di luar negeri, khususnya pelajar dan mahasiswa dalam rangka memperkuat karakter dan jati diri bangsa," kata Puan.

Menurut Puan, para diplomat dapat berperan menyosialisasikan keberhasilan pelaksanaan program-program pemerintah, termasuk di bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

"Dengan demikian, kita akan memperkuat produktifitas dan inovasi dalam negeri dan sekaligus menjadikan budaya nasional terus tumbuh dan berkembang. Inilah Revolusi Mental dalam bentuk nyata yaitu membangun kekuatan ekonomi nasional berbasiskan pada budaya nasional," ujar Puan.

Secara bersamaan, kata puan, para diplomat Indonesia juga harus menjadi garda terdepan untuk melayani secara maksimal warga Indonesia di luar negeri. Salah satu bentuk yang dilakukan memberikan perlindungan dan kesempatan kerja bagi tenaga kerja migran.

"Dan tugas para diplomat terakhir yang juga tidak kalah penting adalah mengimbau para mahasiswa Indonesia yang telah selesai pendidikan agar kembali ke Tanah Air. Ajak mereka untuk bergotong royong membangun bangsa," tandas Puan. (Ali)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya