Liputan6.com, Jakarta - Hujan yang mengguyur dengan intensitas tinggi sudah pasti membuat sejumlah ruas jalan tergenang air. Bagi para pengendara mereka pun harus memnyiapkan teknik khusus untuk menerabas.
Informasi yang berkembang di masyarakat menganjurkan agar terus menginjak pedal gas ketika menerjang genangan. Namun, menurut Pereli Nasional Rifat Sungkar, cara tersebut tidak sepenuhnya benar.
"Ada yang mengatakan kalau banjir melanja Jakarta gas terus saja biar knalpot tidak kemasukkan. Namun menurut saya, lebih baik air tidak masuk ke air intaje-nya. Karena air intake ibarat hidungnya mobil," jelasnya.
Maka dari itu ia menyarankan pengguna kendaran untuk mengetahui di mana posisi dari air intake. "Jadi kalau lewat banjir yang paling bener pelan-pelan saja sudah," imbuh dia. Karena menurut Rifat, logika memacu kendaraan di musim hujan memang lebih lambat daripada musim kemarau.
"Time management penting apalagi musim hujan. Karena hambatan-hambatan lebih banyak di musim hujan," imbuhnya dan menyarankan untuk bepergian dengan perhitungan waktu yang tidak terlalu mepet.
>>>Klik laman berikutnya
Next
-- Persiapan sebelum berkendara di kondisi hujan
Tak cuma berbicara soal teknik mengemudi, Rifat pun turut menguraikan sejumlah pengecekan agar kondisi mobil siap dibawa di musim hujan.
Untuk ban misalnya, Rifat menghimbau agar kondisi angin tidak terlalu tinggi atau rendah. Idealnya, periksa setiap dua minggu sekali. Tak luput periksa pula air wiper untuk membersihkan kotoran yang acapkali terciprat ke kaca.
(Gst/Igw)
Advertisement