Liputan6.com, Melbourne - Istri penumpang pesawat nahas Malaysia Airlines MH370 dirundung musibah lagi. Kesedihannya akibat nasib sang suami yang berada dalam burung besi itu tak kunjung diketahui, diperburuk karena pencurian harta benda dari rumahnya di Melbourne Australia.
Janda bernama Jennifer Chong itu masih belum pulih dari pengumuman menyakitkan pekan lalu bahwa suaminya dianggap tewas dalam kecelakaan di pesawat MH370.
Ia mengetahui rumahnya dirampok pada hari Senin 2 Februari malam.
Di antara barang-barang yang diambil adalah koleksi jam tangan mewah dan batu giok milik suaminya Chong Ling Tan. Bahkan sepasang cincin kawin dan uang yang telah disisihkan untuk pendidikan anak-anak juga ludes.
"Aku tidak percaya telah kehilangan begitu banyak harta berharga yang memiliki kenangan bagiku dan anak-anakku," kata Chong seperti dikutip dari News.com.au, Kamis (5/2/2015).
"Padahal sudah 11 bulan emosi dan finansialku terkuras akibat peristiwa hilangnya MH370."
Chong mengungkap bahwa polisi hanya datang sebentar dan pergi, tak ada solusi atau harapan dari mereka untuk menemukan barang-barang yang dicuri.
"Satu-satunya harapan sekarang dengan menarik perhatian para pencuri itu melalui media. Agar membawa kembali barang-barang kenangan suamiku," jelas Chong.
Chong adalah salah satu dari ratusan keluarga penumpang MH370 yang hilang pada 8 Maret 2014. Meski telah dinyatakan suaminya tewas, namun ia masih berharap suatu hari nanti bisa melihat suaminya lagi.
"Selama mereka belum menemukan puing-puing apapun dan tidak ada bukti pesawat jatuh, sulit untuk menerima bahwa dia sudah meninggal," ucap dia.
"Saya tidak naif tetapi sulit untuk melupakannya, dan hidup terasa sulit".
Malaysia Airlines telah berjanji akan bergerak cepat untuk membayar kompensasi kepada keluarga terdekat setelah deklarasi kecelakaan.
Dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada News Corp, juru bicara pihak Malaysia Airlines mengatakan pembayaran akan dilakukan sesegera mungkin setelah pengacara telah menerima semua dokumen yang diperlukan dan memverifikasi berkas para korban.
Namun Chong mengatakan tidak ada jumlah kompensasi yang bisa menggantikan suaminya. "Daripada kompensasi, apa yang lebih penting bagiku adalah pencarian pesawat terus berlanjut," jelas dia.
"Saya pribadi takut bahwa pengumuman kecelakaan itu adalah langkah pertama menuju penghentian pencarian. Apa yang terjadi ketika pencarian di Samudera Hindia selatan berakhir pada bulan Mei?," tegas dia.
Pembaruan data yang dikeluarkan oleh Pusat Koordinasi Gabungan Pencarian MH370 mengungkapkan 35 persen dari area pencarian prioritas telah dijelajahi. Namun belum ditemukan juga jejak dari Boeing 777-200ER itu.
Advertisement
MH370 hilang sejak 8 Maret 2014. Pesawat yang terbang menuju Beijing tersebut membawa 239 penumpang dan kru. Operasi pencarian sudah dilancarkan sejak pesawat ini pertama kali dikabarkan hilang kontak. Namun, upaya-upaya tersebut sampai sekarang masih belum menemukan hasil memuaskan. (Tnt/Ein)