Menko Puan: CSR Perkuat Upaya Pengentasan Kemiskinan

Program CSR dinilainya telah memberikan kontribusi sangat signifikan bagi pembangunan sosial di Indonesia.

oleh Dewi Divianta diperbarui 05 Feb 2015, 23:47 WIB
Puan Maharani (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan, program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) harus memberikan manfaat yang sistematis bagi masyarakat dan pembangunan sosial.

"Ada potensi besar untuk anggaran CSR dari perusahaan swasta dan negara yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat upaya pemerintah mengentaskan kemiskinan dan pembangunan sosial," kata Puan saat menjadi pembicara kunci atau keynote speaker dalam acara Asean Next Generation CSR Forum di Nusa Dua, Bali, Kamis (5/2/2015).

Puan menyampaikan tersebut di hadapan sejumlah petinggi lembaga internasional dan perwakilan negara sahabat. Tampak hadir, Sekretaris Jenderal Asean Le Luong Minh, Wakil Gubernur Provinsi Bali I Ketut Sudikerta dan Ketua Asean CSR Network Yanti Triwandiantini.

Selain itu, acara tersebut dihadiri Duta Besar Kanada untuk Republik Indonesia (RI), Timor Leste dan Asean Donald Bobiash, Duta Besar Swedia untuk RI dan Asean Johanna Brismar Skoog, Duta Besar Jepang untuk Asean Koichi Aisboshi dan Direktur Kebijakan Ekonomi dan Perdagangan Asean Inggris Peter Mumford.

Puan mengatakan, program CSR telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan bagi pembangunan sosial di Indonesia. Sejumlah industri, telah menyalurkan dana CSR untuk pembangunan infrastruktur, pembangunan sosial dan pengembangan masyarakat di pedesaan.

"Ada banyak kegiatan CSR yang bisa dikembangkan pada masa mendatang di daerah sumber daya alam. Sebagai contoh, program pemberdayaan bagi masyarakat setempat dalam bentuk keuangan mikro, peningkatan fasilitas kesehatan, perumahan, air dan sanitasi, serta pertanian dan kehutanan," tutur Puan.

Menurut Puan, program CSR secara tidak langsung membantu bahkan memperkuat program-program pemerintah yang memiliki keterbatasan. Jumlah penduduk Indonesia mencapai 255 juta jiwa dan tinggal di sekitar 17 ribu pulau di seluruh Nusantara yang kebanyakan masih sulit untuk diakses.

Puan mengatakan, konsep kemitraan CSR di Indonesia tidak hanya melibatkan secara aktif pemerintah, tapi juga masyarakat. "Kolaborasi dan sinergi antarelemen tersebut merupakan bentuk nyata gotong royong membangun bangsa," ujar Puan.

Perusahaan yang melaksanakan program CSR, kata Puan, akan mendapat pengakuan dan apresiasi dari masyarakat. Tidak hanya itu, pemerintah turut mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang berbisnis di Indonesia memberikan kontribusi positif bagi masyarakat lewat program CSR.

"Karena itu, ke depan banyak inisiatif pemerintah yang dapat dikembangkan bersama-sama dengan CSR. Kolaborasi gotong royong membangun bangsa antara pemerintah, swasta dan masyarakat ke depan diarahkan pada kemandirian masyarakat dalam mengelola sumber dayanya, yaitu manusia, budaya, alam dan lingkungan hidup," ujar Puan. (Ali)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya