Liputan6.com, Taipei - Salah satu pesawat TransAsia Airways mengalami kecelakaan dan menewaskan 31 orang dari total 58 penumpang. Sebelumnya, pesawat bernomor penerbangan 222 juga menabrak bangunan saat tengah berusaha mendarat di Magong Airport, Taiwan pada 23 Juli 2014.
Artinya, dalam rentang setahun, TransAsia Airways telah mencatatkan dua kisah kecelakaan maut dalam sejarah bisnisnya. Meski begitu, para analis penerbangan memprediksi, bisnis TransAsia Airways dapat dengan mudah bangkit kembali.
Advertisement
Mengutip laman Reuters, Jumat (6/2/2015) meski telah mengalami dua kecelakaan maut dalam selisih waktu tujuh bulan saja, maskapai penerbangan asal Taiwan itu akan dengan cepat bangkit lantaran dana asuransi menutupi seluruh kerugian.
Selain itu, sejumlah rute yang melalui bandara pusat kota di Taipei tetap populer di kalangan para pelancong. Dua faktor tersebut akan membuat bisnis TransAsia bangkit kembali dengan cepat.
Para analis maskapai mengatakan, TransAsia juga tetap harus menawarkan potongan harga tiket sebagai cara awal menarik kembali para penumpang setelah pesawat dengan nomor penerbangan GE235 jatuh dan terjebur ke sungai.
Selanjutnya
Video amatir dari dashboard sebuah mobil yang tengah melintas menangkap bagaimana pesawat tersebut sempat membentur taksi dan jembatan sebelum akhirnya jatuh ke dalam sungai.
"Bandara Songshan berada di Taipei, jadi penerbangan mereka sangat berharga, khususnya bagi para pebisnis. Saya rasa mereka tak akan menanggung rugi terlalu besar," ungkap Manager KGI Securities Marc Wang.
TransAsia memang mengoperasikan sekitar 22 penerbangan dalam sehari dari bandara Songshan. Khususnya ke beberapa tujuan domestik tapi juga sejumlah kota-kota China termasuk Shanghai.
Taiwan Fire & Marine Insurance Co Ltd mengatakan, pihaknya telah menanggung asuransi pesawat dan para penumpang dengan prediksi kerugian maksimal senilai US$ 225 ribu. Itu tak akan berdampak besar bagi bisnis asuransi tersebut.
Dua perusahaan asuransi lainnya, Cathay Financial Holding Co Ltd dan Mega Financial Holding Co Ltd, mengatakan tidak ada klaim yang berpotensi merugikan perusahaan.
Sebelumnya, pada kecelakaan Juli lalu, TransAsia juga mampu berbalik dengan sangat cepat. Meski pendapatan berkurang hingga 64 persen pada Juli, tapi berhasil naik kembali pada Agustus. (Sis/Ndw)
Advertisement