Liputan6.com, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) harus hadapi kinerja kurang memuaskan pada 2014. Perseroan mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 891,06 miliar.
Padahal 2013, perseroan masih mencatatkan keuntungan Rp 1,03 triliun. Meski demikian, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi Rp 23,46 triliun pada 2014. Pendapatan tumbuh 10,32 persen dari periode 2013 sebesar Rp 21,26 triliun.
Advertisement
Perseroan mencatatkan kenaikan di pos beban. Beban infrastruktur naik 36,54 persen menjadi Rp 8,22 triliun pada 2014. Selain itu, perseroan mengalami kenaikan rugi selisih kurs menjadi Rp 1,29 triliun.
Melihat kinerja itu, perseroan membukukan rugi per saham dasar menjadi 105 pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya untung 121.
Perseroan mencatatkan liabilitas jangka panjang mencapai Rp 34,34 triliun pada 31 Desember 2014 dari periode 31 Desember 2013 sebesar Rp 17,04 triliun.
Lalu liabilitas jangka pendek bertumbuh menjadi Rp 15,39 triliun pada 31 Desember 2014 dari periode 31 Desember 2013 sebesar Rp 7,93 triliun. Perseroan mengantongi kas sebesar Rp 6,95 triliun pada 31 Desember 2014.
Pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, saham PT XL Axiata Tbk naik 1,26 persen ke level Rp 4.840 per saham. Harga saham EXCL berada di level tertinggi Rp 4.840 dan terendah Rp 4.750 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 925 kali dengan nilai transaksi Rp 5,2 miliar. (Ahm/)