Liputan6.com, Jakarta - Tambang PT Freeport Indonesia yang berada di Papua ternyata tidak mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat Papua mengingat wilayah Papua masih tergolong miskin.
Gubernur Papua, Lukas Enembe mengatakan, kemiskinan penduduk Papua masih rendah dibandingkan wilayah lain. "Masyarakat Papua sangat miskin dibanding kabupaten lain, padahal diwilyah ini ada Freeport ada wilayah pertambang," kata Lukas, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jakarta, Jumat (6/2/2015).
Advertisement
Menurut Lukas, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini angka kemiskinan di wilayahnya mencapai 31 persen, angka tersebut ditargetkan bekurang menjadi 27 persen pada tahun ini. "Kemiskinan terjadi di depan mata 31 persen. Tahun ini diturunkan 27 persen," tutur Lukas.
Karena itu, Pemerintah Daerah telah mengajukan 17 item yang dharus dilaksanakan oleh Freeport, untuk kemajuan masyarakat Papua. Sebagian besar tuntutan tersebut sudah dilakukan oleh perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut. "Tahun lalu kami sampaikan ke PT Freeport Indonesia, yang bisa dilakukan sebagaian besar sudah diselesaikan," pungkasnya. (Pew/Ahm)