Ini Permintaan Nelayan saat Temui Menteri Susi

Ratusan nelayan asal sejumlah daerah di Jawa Barat mendatangi Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

oleh Septian Deny diperbarui 06 Feb 2015, 18:05 WIB
Puluhan massa dari Komite Aksi Hari Perikanan Dunia berunjuk rasa di depan kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Jumat (21/11/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan nelayan asal sejumlah daerah di Jawa Barat mendatangi Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk melakukan audiensi dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada Jumat (6/2/2015) ini.

Dalam audiensi ini, sejumlah nelayan mengeluarkan permintaan terkait sejumlah aturan yang dikeluarkan KKP, seperti Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2015 terkait larangan penangkapan lobster bertelur dan untuk ukuran tertentu.

Seperti diungkapkan Rumadi, salah satu nelayan dari asal Dusun Madasari, Ciamis, Jawa Barat mengatakan bahwa laut disekitar pantai Madasari yang merupakan daerah penghasil lobster. Namun akibat adanya larangan ini memberikan pengaruh pada hasil tangkapan lobster nelayan.

Oleh sebab itu, untuk menggantikannya, nelayan di wilayah tersebut meminta KKP untuk membantu nelayan mengganti alat tangkap untuk ikan.

"Madasari kan potensial lobsternya besar. Kami dukung larangan itu, tapi kami minta Bu Susi mengganti alat kami yang tadinya untuk lobster jadi untuk menangkap ikan yang 4 inch atau 4,5 inch," ujarnya di Gedung KKP.

Hal senada juga diungkapkan salah satu nelayan asal Tasikmalaya, Jawa Barat. Sejak penertapan permen tersebut, mempengaruhi hasil tangkapan nelayan.

Namun di sisi lain, nelayan menyadari permen tersebut punya tujuan yang baik bagi hidupkan nelayan ke depan.

"Harapan kami, ada permintaan dari nelayan supaya dikucurkan anggaran untuk buka kembali (melaut kembali). Kita minta perahu yang 2 GT (Gross Ton) 4 PK," tandasnya. (Dny/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya