Liputan6.com, Selangor - Selain 'Blusukan' melihat industri mobil nasional Malaysia, Presiden Joko Widodo turut menyaksikan kesepakatan yang dibuat Proton dengan PT Adiperkasa Citra Lestari untuk mendirikan pabriknya di Indonesia.
Penandatangan dokumen sekepakatan itu sendiri dihadiri oleh Chief Executive Officer (CEO) Proton Holdings Bhd Datuk Abdul Harits Abdullah dan CEO PT Adiperkasa Citra Lestari A.M Hendropriyono yang juga merupakan mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) di era pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Menteri Perdagangan Rahmat Gobel yang turut hadir menyaksikan penandatanganan MoU itu mengatakan, dua perusahaan tersebut akan lebih dulu melakukan studi kelayakan pembangunan pabrik sebagai tahap awal.
"MoU untuk FS tiga bulan ke depan, itu keinginan dari mereka untuk mempromosikan," ujar Rahmat.
Ia pun mengatakan, ekspansi bisnis perusahaan plat merah Malaysia tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan agar investasi di Indonesia dibuka seluas-luasnya.
"Kita kan undang investasi kenapa enggak, lebih baik mereka bangun disini, kita welcome dong untuk ide-ide bagus," kata Gobel.
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi kemarin menuturkan, kunjungan Presiden Jokowi ke sana merupakan bagian dari upaya peningkatan kerja sama industri kedua negara. Najib menilai, Presiden Jokowi dalam hal ini mendukung program Mobil ASEAN yang digagas oleh Proton.
"Kita akan menandatangani pengembangan industri Proton di indonesia sebagai mobil ASEAN dan Bapak presiden menunjukan minat yang serius mengenai hal ini. Untuk merealisasikan proyek ini," ujar Najib.
Dengan adanya dukungan Presiden Jokowi, Najib mengatakan, mobil Asean produk Proton dapat di produksi secara massal di Indonesia. "Dengan ini berarti Proton dan Indonesia akan meluncurkan mobil ASEAN sebagai proyek yang layak setelah dilakukan penelitian yang mendalam," ujar Najib.
(/Gst)
Bikin Mobil ASEAN, Proton Malaysia Gandeng Hendropriyono
Dua perusahaan tersebut akan lebih dulu melakukan studi kelayakan pembangunan pabrik sebagai tahap awal.
diperbarui 07 Feb 2015, 08:57 WIBIlustrasi (Foto:Paultan)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bawa Skuad Garuda ke Level Lebih Tinggi, Mantan Pelatih Timnas yang Mualaf Ini Puji Keberhasilan STY
Diduga Menipu, Pemilik Superstar Fitness Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
Penyelamatan Zion Suzuki Jadi Titik Balik Jepang Sikat Timnas Indonesia
Polda Lampung Gagalkan Penyelundupan Ganja 8 Kg di Bakauheni, Ungkap Jaringan Narkoba Antar Provinsi
Mengenal Planet Speculoos-3B, Kembaran Bumi
Perdebatan Usai, MK Putuskan Tolak Pengujian Perhitungan Masa Jabatan Sejak Pelantikan
Doa Khusus Ragnar Oratmangoen saat Umrah Jelang Laga Timnas Indonesia vs Jepang
Federal Oil Kembali Ungkap Peredaran Pelumas Palsu di Jawa Tengah
Timnas Indonesia Gagal Menang di 5 Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Akui Mulai Rasakan Tekanan
3 Alasan Timnas Indonesia Keok dari Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Debat Terakhir Pilkada Jakarta, Momen Perang Narasi dan Fokus Substansi
Mengenal Kawedanan Hageng Punakawan Datu Dana Suyasa, Penjaga Warisan Kesultanan Yogyakarta