Di Balik Kesuksesannya, American Sniper Sarat Perdebatan

Berbagai isu politis tercuat dengan adanya film tersukses box office awal tahun ini

oleh FX. Richo Pramono diperbarui 08 Feb 2015, 07:00 WIB
Berbagai isu politis tercuat dengan adanya film tersukses box office awal tahun ini

Liputan6.com, Amerika Serikat Film American Sniper sampai saat ini masih merajai box office di Amerika Serikat dan meraup keuntungan senilai US$ 250 juta. Film yang disutradarai Clint Eastwood yang bercerita tentang penembak jitu SEAL AS, Chris Kyle, yang menembak mati 160 orang di Irak, dianggap sebagai rekor dalam sejarah militer AS.

Namun film tersebut memancing perdebatan antar publik AS karena beberapa tokoh liberal dan konservatif memperdebatkan penggambaran tentang perang, prajurit perang dan interpretasi Eastwood tentang sejarang menjelang invasi Irak pada 2003 silam.

Sasaran ancaman kekerasan pula menjadi penyebab dari penggambaran Muslim di film tersebut. Setidaknya hal itu dialami oleh salah satu anggota Komite Anti Diskriminasi Arab-Amerika.

Berkat totalitas perannya di film American Sniper, Bradley Cooper mendapatkan nominasi pada ajang penghargaan Oscar. Namun ia tidak mengira jika film yang diperankannya tersebut menjadi pergunjingan politis yang cukup sengit.

"Kita tidak tahu apakah orang-orang akan menonton film yang kita buat. Jadi tidak terbesit di pikiran saya apakah film tersebut akan menimbulkan reaksi tertentu," ungkap Cooper seperti dilansir di laman VOA, beberapa waktu lalu.

Meskipun demikian, Eastwood yang pernah memenangkan Oscar dan juga pendukung setia veteran ini mengungkapkan bahwa American Sniper tidak ada hubungannya dengan partai politik apapun.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya