Liputan6.com, Bandar Seri Begawan - Presiden Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan selama 2 hari ke Brunei Darussalam. Dalam pertemuan bilateral yang digelar kemarin, pemerintah Indonesia dan Brunei sepakat untuk meningkatkan hubungan kerja sama dalam bidang pertahanan yang di antaranya dengan menawarkan produk alat utama sistem senjata (alutsista) buatan Indonesia kepada Brunei.
"Dalam kaitan ini Presiden Jokowi menawarkan mengenai produk-produk industri strategis ke Brunei karena sebelumnya sudah pernah ada," ujar Menteri Luar negeri Retno LP Marsudi di Istana Edinburgh, Bandar Seri Begawan, sabtu 8 Februari 2015 malam.
Dijelaskan dia, kedua negara juga sepakat meningkatkan kerja sama bidang perdagangan dan berupaya meningkatkan investasi antara kedua negara. Hal tersebut dibuktikan dengan dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman. "Diharapkan perdagangan kedua negara semakin meningkat," ujar Retno.
Selain itu, Jokowi secara terbuka juga mengundang investor Brunei untuk mengembangkan usaha dan investasi di Indonesia, khususnya dalam bidang-bidang infrastruktur.
"Diharapkan perdagangan kedua negara semakin meningkat dan Presiden Jokowi juga sudah mengundang investor Brunei untuk kerjasama dalam bidang pembangunan tol, power plan dan rel dan lain-lain," ucapnya.
Pertemuan bilateral juga membahas isu ASEAN di mana Presiden Jokowi meminta Brunei ikut berperan dalam merumuskan instrumen hukum untuk perlindungan buruh migran. "Hal ini juga sudah kita sampaikan pada saat para Menlu ASEAN bertemu di Kota Kinabalu di mana saya sebagai Menlu RI menyampaikan itu."
Jokowi juga menyampaikan undangan resmi kepada Sultan Brunei guna menghadiri KTT Asia Afrika April mendatang. "Sebagaimana kita ketahui, Indonesia menjadi tuan rumah KTT ini," katanya.
Mengenai kesepakatan bidang kesehatan, kedua negara sepakat dalam hal riset dan peningkatan kapasitas kelembagaan, sedangkan di tempat terpisah, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel menyatakan ada ekspor Indonesia ke Brunei meningkat, seperti untuk produk pertanian dan peternakan.
"Kita harapkan peningkatan ekspor Indonesia bisa menurunkan defisit perdagangan kita dengan Brunei yang masih besar," katanya.
Selain itu, untuk bidang Industri, Retno mengungkapkan, Indonesia sangat berpeluang menjual produk-produk strategis ke Brunei, yang memungkinkan adalah penjualan pesawat terbang produksi dari PT Dirgantara. "Market ke Brunei terbuka seperti untuk produk pesawat terbang meski di Brunei tidak ada penerbangan domestik," ucapnya.
Ke Brunei, Jokowi Tawarkan Senjata Militer Buatan Indonesia
Jokowi secara terbuka juga mengundang investor Brunei untuk mengembangkan usaha dan investasi di Indonesia.
diperbarui 08 Feb 2015, 11:14 WIBIlustrasi Jokowi (Liputan6.com/Johan Fatzry)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 Energi & TambangKabar Buruk, Harga Emas Diramal Terus Anjlok
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Membuat Ranking Otomatis di Excel, Panduan Lengkap untuk Pemula
Bahlil Klaim Semua Ketum KIM Plus Solid Menangkan Ridwan Kamil-Suswono
10 Cara Mengatasi Gmail Penuh yang Efektif dan Praktis
Cara Mengukur BH yang Tepat, Panduan Lengkap untuk Kenyamanan Optimal
Penggolongan Hukum Berdasarkan Cara Mempertahankannya, Pelajari Lebih Dalam
Cara Membuat Silsilah Keluarga, Lakukan Tips dan Teknik Berikut Ini
Profil Kaoru Mitoma, Pemain Timnas Jepang yang Tak Mudah Puas dan Menilai Timnya Masih Punya Kekurangan
GM Recall Hampir 500.000 unit Truk Pikup dan SUV Karena Transmisi Bermasalah
Wamen Viva Yoga Akan Buat Sentra Sapi Perah di Wilayah Transmigrasi
Cara Ganti Foto KTP Mudah dan Cepat, Simak Syarat dan Prosedurnya
Unsur Utama dari Tari adalah Gerak, Ruang, dan Waktu: Memahami Elemen Dasar Seni Tari
Cara Planaria Berkembang Biak dengan Unik, Simak Penjelasan Lengkapnya